Baca Juga: PSBB Transisi, Apa yang Boleh dan Masih Dilarang untuk Dilakukan?
Karena kejadian tersebut, konsumen kagum dan mengunggah kisahnya di media sosial.
Tak disangka kisah dari Ade pun menjadi viral.
Grab kemudian menelpon langsung Ade yang telah menjadi mitranya.
Ade malah menangis dan merasa bersalah karena lalai saat bertemu dengan pihak Grab.
Padahal dari pihak Grab ingin memberikan apresiasi atas kejujuran dari Ade.
"Pak Ade orangnya rajin dan kata rekan-rekannya selalu berangkat bekerja jadi ojol setelah shalat subuh setiap harinya. Tadi pas saat saya telepon, Pak Ade mengira kami adalah telepon penipuan, kan banyak tuh yang telepon atas nama Grab yang penipuan. Justru tadi Pak Ade menangis saat kami menanyakan hal itu, padahal Pak Ade sudah menjadi inspirasi karena kejujurannya," kata City Lead Grab Priangan Timur Jawa Barat Hirawan Wibisana.
"Setelah ditelepon dan bertemu saya langsung, akhirnya Pak Ade kaget karena surat permohonan maaf bersama uang Rp 35.000 pembayaran lebihnya di-posting oleh konsumennya. Tadi pas ketemu menangis kembali, karena dirinya mengaku telah lalai dan tak teliti memeriksa metode pembayaran. Padahal, kami panggil untuk kami berterima kasih secara langsung," tambah dia. (*)