Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bak Petir di Siang Bolong, Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia Bakal Saingi China di Akhir Juli? Pakar Epidemiologi UI: Belum Bisa Dibilang Puncak Kalau Nggak Tahu Kurva Sebenarnya

Tiur Kartikawati Renata Sari - Selasa, 07 Juli 2020 | 16:02
(Ilustrasi) Bak Petir di Siang Bolong, Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia Bakal Saingi China di Akhir Juli?
Xinhua

(Ilustrasi) Bak Petir di Siang Bolong, Kasus Infeksi Covid-19 di Indonesia Bakal Saingi China di Akhir Juli?

GridStar.ID - Kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Kini, infeksi covid-19 di Indonesia telah mencapai lebih dari 64 ribu kasus.

Jumlah kasus infeksi 64.958 kasus dengan 3.241 pasien meninggal dunia, dan 29.919 lainnya sembuh.

Baca Juga: Viral Video Ratusan Warga Paksa Buka Peti Jenazah Pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan, Petugas Tak Bisa Berdaya, Kerabat Ngotot: Gara-Gara Tertusuk Kelor Dinyatakan Corona, Kami Menolak!

Jumlah itu termasuk laporan kasus baru harian pada Senin (6/7/2020) sebanyak 1.209 kasus infeksi dan tambahan 70 pasien meninggal dunia.

Dengan demikian, Indonesia telah melaporkan 10.948 kasus infeksi dalam delapan hari terakhir atau rata-rata 1.368 kasus per hari.

Jawa Timur masih menyumbang angka tertinggi dengan 14.013 kasus, disusul DKI Jakarta 12.435 kasus, dan Sulawesi Selatan 5.890 kasus.

Baca Juga: 5 Fakta Kalung Antivirus Corona yang Dibuat Kementerian Pertanian, Dapat Izin Edar hingga Segera Diproduksi Masal, Yakin Ampuh?

Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama mengatakan, melihat tren kasus infeksi di Indonesia beberapa hari terakhir, tidak menutup kemungkinan kasus di Indonesia bisa melampaui China.

"Kalau China dengan 83.557 kasus, ada kemungkinan bisa," kata Bayu saat dihubungi, Senin (6/7/2020).

Apabila melihat rata-rata kasus harian di atas, diperkirakan kasus infeksi di Indonesia akan melampaui China bahkan sebelum akhir Juli 2020 nanti.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji 2020 di Tengah Pandemi Virus Corona, Hal Ini yang Dilarang Dilakukan Jemaah Saat Berada di Tanah Suci

Sampai saat ini, China telah melaporkan 83.557 kasus infeksi dengan 4.634 kematian dan 78.518 pasien sembuh.

Negeri Tirai Bambu itu disebut tengah menghadapi kasus Covid-19 gelombang kedua setelah laporan kasus baru di Beijing sejak pertengahan Juni 2020 lalu.

Dalam empat hari terakhir, China melaporkan kasus infeksi virus corona di bawah 10. Terbaru, ada 4 tambahan kasus baru dikonfirmasi pada Senin (6/7/2020).

Baca Juga: Crazy Rich India! Pria Ini Pakai Masker dari Bahan Emas Murni hingga Dapat Kritik Tajam Warganet, Memang Bisa Tangkal Virus Corona?

China, negara yang pertama kali melaporkan adanya virus corona Covid-19 pada akhir Desember 2019 lalu.

Negara tersebut pernah mencatatkan kasus harian tertinggi yaitu sebanyak 14.108 kasus pada 12 Februari.

Kemudian tertinggi kedua adalah 5.090 pada 13 Februari. Namun berikutnya, kasus infeksi harian di China berangsur-angsur menurun.

Baca Juga: Orang Dekat Donald Trump Dikabarkan Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Putra Presiden AS Langsung Isolasi Diri dan Batalkan Semua Acara

Memasuki bulan Maret, kasus-kasus infeksi harian di China mulai menurun drastis.

Sementara sebaliknya, Indonesia baru memulai masa pandemi corona sejak awal Maret.

Meski demikian, Bayu belum bisa mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang berada pada puncak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Orang Dekat Donald Trump Dikabarkan Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala, Putra Presiden AS Langsung Isolasi Diri dan Batalkan Semua Acara

"Belum bisa bilang puncak selama kita ndak bisa tahu kurva epidemi yang sebenarnya dan sebaiknya dipisah per daerah," jelas dia.

Menurut Bayu, puncak pandemi bisa dilihat ketika telah terjadi penurunan tren yang bermakna usai mencapai mencapai titik tertinggi.

Namun, dia mengingatkan bahwa Covid-19 merupakan tipikal penyakit yang bisa mengalami puncak pandemi lebih dari satu atau sering disebut second wave atau gelombang kedua.

Baca Juga: Surabaya Disebut Bakal Jadi Seperti Wuhan, Wali Kota Tri Rismaharini Justru Beri Tanggapan Tak Terduga: Saya Nggak Ngurus Itu

Sementara itu, ujung gelombang pertama kasus Covid-19 di Indonesia sampai saat ini belum terlihat.

"Di Indonesia kita belum melihat ujung wave (gelombang) pertama, bahkan sebagian besar daerah belum. Karena surveilans monitoring yang tidak bagus membuat kurvanya jadi tidak presisi," kata Bayu.

Bayu berharap kasus infeksi Covid-19 di Indonesia tidak terus semakin menanjak dan bisa segera menurun grafiknya.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona yang Baru Dinilai Menyebar Lebih Cepat dari Sebelumnya dan Disebut Telah Terjadi di Eropa dan AS, Peneliti Ungkap Temuannya

Sehingga dia menyarankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan agar selalu dilakukan.

Di samping juga strategi menekan penyebaran virus dengan memperbanyak test, tracing, isolate dan treatmen.

"Sarannya selalu sama, perkuat testing, perketat perbatasan antar daerah atau surveilans migrasi. Perkuat pengawasan isolasi mandiri di setiap daerah, contact tracing dipekertat, stop mengeluarkan indeks yang membuat bingung," tutur dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Akankah Kasus Covid-19 di Indonesia Melampaui China di Akhir Juli?

Source :Kompas.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x