"Lembaga medis swasta tidak dapat menyangkal/ menolak/ menghindari perawatan kepada pasien dengan gejala Covid-19 dan positif Covid-19," tegas komisioner kesehatan negara bagian, Pankaj Kumar Pandey, dalam sebuah pernyataan.
Tetapi rumah sakit mengatakan mereka menolak karena telah kewalahan.
Dokter Nishanth Hiremath, dari Bhagwan Mahaveer, mengatakan kepada BBC bahwa rumah sakit memiliki 45 tempat tidur yang disediakan untuk kasus Covid-19 dan semuanya ditempati oleh pasien pada saat Bhawarlal dibawa.
Hiremath membantah tuduhan oleh keluarga Sujani bahwa rumah sakit menolak untuk merawat Bhawarlal, ia mengatakan staf memberinya oksigen dan perawatan dasar.
"Kami juga mengatakan kepada mereka untuk melakukan tes swab di mana pun mereka diterima. Kami menyarankan mereka untuk pergi ke rumah sakit pemerintah," kata Hiremath.
Faktor penyebab masalah tersebut tak lain lantaran melonjaknya kasus positif Virus Corona secara tiba-tiba di negara bagian tersebut.
Karnataka telah dipuji atas upayanya dalam mengendalikan penyebaran virus, terutama dibandingkan dengan negara-negara seperti Delhi, Maharashtra atau Tamil Nadu, yang telah menjadi episentrum Covid-19.
Tetapi sejak lockdown ketat di India mulai mereda menjelang akhir Mei, jumlah kasus telah meningkat.
Pada 8 Juni, negara bagian tersebut memiliki 308 kasus yang dikonfirmasi positif dan 64 kematian.