GridStar.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus mendadak lakukan kunjungan ke Kota Surabaya (02/07).
Datang ke Balai Kota Surabaya Terawan disambut langsung oleh Tri Rismaharini.
Risma membahas program Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang dinilai berhasil menekan penyebaran Covid-19.
"Ada kampung (Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo) kita berhasil. Saya tutup (perkampungannya). Itu Rungkut dulu pandemi tertinggi, sekarang Alhamdulillah bisa aman," kata Risma memulai pembicaraan dengan terawan.
Setelah berbincang tentang penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan, Risma mengajak Terawan meninjau Pasar Genteng Baru, Surabaya.
Sejumlah pedagang tak menyangka akan dikunjung Risma dan Menteri Kesehatan.
"Ayo, ayo jaga jarak," kata Risma pada para pengunjung pasar.
Sambil berkeliling, Risma mengimbau para pedagang dan pengunjung mematuhi protokol kesehatan.
Terawan pun meminta pedagang selalu menjaga kondisi pasar agar terlihat bersih.
Menkes Terawan sidak pasar bersama Wali Kota Risma
Pedagang diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Enggeh pak, dijaga ya disiplinnya dalam terapkan protokol kesehatan. Terima kasih sudah mau tertib," kata Terawan kepada pedagang itu.
Melansir Kompas.com usai meninjau pasar, Terawan lalu berkunjung ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
Ia menggelar pertemuan tertutup bersama manajemen rumah sakit dan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita.
Diberitakan sebelumnya, dalam rapat kabinet tertutup pada Kamis (18/06), Presiden Joko Widodo kembali menegur para menteri yang belum bekerja secara maksimal dalam menangani pandemi.
Bahkan Presiden Jokowi tampak kesal dengan kerja para menteri saat ini, hingga mengancam akan melakukan resuffle.
"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini engga punya perasaan? Suasana ini krisis!," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Minggu (28/06) dikutip dari Kontan.id.
Sejumlah kebijakan yang diberikan dinilai lambat dilakukan di situasi genting seperti sekarang ini.
Jokowi juga menyinggung kementerian Kesehatan mengenai anggaran yang harusnya segera diturunkan.
Presiden juga meminta bantuan ekonomi juga diturunkan ke masyarakat sesegera mungkin.
“Bayaran dan tunjangan untuk dokter, spesialis dan tenaga medis serta belanja belanja untuk peralatan kesehatan juga keluarkan. Bansos juga. Stimulus ekonomi juga kucurkan, jangan tunggu mereka mati atau di PHK baru keluar, percuma,” ujarnya.
(*)