“Saya (Ayah) dulunya pernah mondok di Pasuruan, dan Istri saya pernah mondok di Ponorogo. Kini kami sebagai pengajar di sekolah berbeda,” kata Munir di kawasan SDI Lukman Al-Hakim Trenggalek.
Munir mengatakan, Najih mulai belajar membaca Al Quran sejak kelas satu SD. Selama lima tahun terakhir, Munir dan istrinya gigih membimbing Najih untuk belajar membaca Al Quran.
Setiap hari, Najih wajib membaca Al Quran usai shalat Subuh dan Maghrib. Jumlah halaman yang dibaca ditentukan secara bertahap, sampai akhirnya Najih terbiasa.
“Awalnya ya sulit, sampai nangis-nangis apalagi masih anak-anak, tapi setelah kami wajibkan membaca Al Quran, akhirnya terbiasa,” kata Munir.
Munir mengajarkan tanggung jawab kepada Najih.
"Kuncinya saya ajarkan untuk tanggung jawab. Setelah ia belajar tentang tanggung jawab, ia sudah terbiasa," kata Munir.
Bocah berusia 12 tahun itu menyediakan waktu selama 20 menit sampai 30 menit untuk membaca Al Quran di rumah setiap hari.
Sisanya, belajar membaca Al Quran dilanjutkan sesuai jadwal di sekolah.
Keberhasilan Najih menghafal 30 juz Al Quran bukan tanpa alasan.