Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tempuh Pedalaman Pegunungan Bintang Papua Harus Pakai Helikopter, Sampai-Sampai Harga Mi Instan Setara Emas dan Beras 10 Kilogram Dihargai Rp 2 Juta!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Jumat, 03 Juli 2020 | 11:01
Tempuh Pedalaman Pegunungan Bintang Papua Harus Pakai Helikopter, Sampai-Sampai Harga Mi Instan Setara Emas dan Beras 10 Kilogram Dihargai Rp 2 Juta!
Kolase Kompas.com - Sajian Sedap

Tempuh Pedalaman Pegunungan Bintang Papua Harus Pakai Helikopter, Sampai-Sampai Harga Mi Instan Setara Emas dan Beras 10 Kilogram Dihargai Rp 2 Juta!

Baca Juga: Bikin Hati Bergetar, Timbun 200 Kg Beras di dalam Rumah Menterengnya yang Berlapis Emas, Ternyata Mamah Dedeh Juga Beberkan Miliki Ritual Harian yang Buat Takjub Alvin Adam

Sedangkan untuk ponsel dibanderol seharga 10 gram sampai 25 gram emas.

Wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang masuk kawasan terisolir dan tertinggal.

Kawasan Korowai sendiri diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.

Baca Juga: Blak-blakan, Mbak You Beri Peringatan dari Terawangannya yang Mengerikan, April hingga Juni Corona Menjadi-jadi, Sebut Tanaman Ini Bisa Jadi Penyelamat: Kita Tidak Bisa Beli Beras!

Walapun diapit lima kabupaten, kawasan tersebut belum pernah tersentuh pembangunan Untuk menjangkau wilayah tersebut, warga harus menggunakan helikopter dari Kabupaten Boven Digoel.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan menggunakan long boat dari Boven Digoel selama satu hari dan berjalan kaki selama dua hari menuju kawasan tambang Korowai.

Wilayah Korowai diapit lima kabupaten, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.

Baca Juga: Dijuluki Pengacara Rp30 Miliar, Mendadak Hotman Paris Pakai Celana Pendek Compang-Camping Sambil Tenteng Karung Beras, Ada Apa?

Ben Yarik salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai di Maining 33, mengatakan, suku Korowai adalah penghuni asli kawasan itu.

"Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben.

Ben mengatakan, tambang emas tradisional adlah salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x