Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ungkap Biang Kerok Penularan, Risma Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Wali Kota Surabaya: Kampung Itu Turun

Rahma - Jumat, 03 Juli 2020 | 12:01
Terungkap Alasan Kembali Melonjak, Wali Kota Surabaya Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Risma: Kampung Itu Turun
Via GridFame.ID

Terungkap Alasan Kembali Melonjak, Wali Kota Surabaya Beberkan 90 Persen Kenaikan Kasus Covid-19 Berasal dari Perumahan Mewah, Risma: Kampung Itu Turun

GridStar.ID - Kasus positif Covid-19 di Jawa Timur khususnya Surabaya terus menunjukkan peningkatan tajam.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bahkan sampai kewalahan dengan overload pasien corona di rumah sakit.

Bahkan Risma sampe bersujud memohon maaf kepada seorang dokter lantaran pasien corona yang membludag.

Baca Juga: Risma Bersujud Sembari Menangis di Hadapan Dokter hingga sang Wali Kota Surabaya Ini Memohon Agar Tidak Disalahkan, Ada Apa?

Kali ini Wali Kota Surabaya dari Partai PDI-P tersebut mengungkap sumber kenaikan pasien positif di wilayahnya tersebut.

Dalam sebuah keterangan di acara pemberian bantuan APD untuk tenaga medis di RSUA di FK Unair Surabaya, Selasa (30/02) kemarin Risma mengungkap data presentase kenaikan tersebut.

Dari total penambahan pasien positif covid-19 beberapa waktu ini di Surabaya, data pemkot mengungkap 90 persen berasal dari kalangan menengah keatas.

Baca Juga: Risma Bersujud Sembari Menangis di Hadapan Dokter hingga sang Wali Kota Surabaya Ini Memohon Agar Tidak Disalahkan, Ada Apa?

Total penambahan tersebut berasal dari perumahan mewah di Kota Surabaya yang menjadi penyumbang kasus covid-19 terbanyak seperti yang diungkap oleh Risma.

"Jadi, presentase kenaikan kemarin itu rata-rata menengah ke atas, 90 persen di perumahan mewah," kata Risma, usai memberi bantuan APD untuk tenaga medis RSUA di FK Unair Surabaya, Selasa (3006), dikutip dari Kompas.com.

Pada waktu sebelumnya, tren kenaikan kasus covid-19 di Surabaya disumbang dari pemukiman perkampungan di sana.

Baca Juga: Bersujud Seraya Menangis di Kaki Seorang Dokter, Tri Rismaharini Ngemis Maaf Soal Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya: Faktanya Memang Banyak!

Namun tren tersebut terus menurun hingga akhir-akhir ini kembali meningkat lagi bahkan telah jadi perhatian pemerintah pusat.

Tren penurunan di wilayah perkampungan di Surabaya tersebut diklaim lantaran adanya gerakan Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo.

Gerakan tersebut turut membantu Pemkot Surabaya menekan dan mengendalikan persebaran virus corona di perkampungan-perkampungan.

Baca Juga: Sosok Ini Sindir Halus Wali Kota Surabaya Soal Penanganan Kasus Covid-19 di Jawa Timur: Kalau Bu Risma hanya Menghimbau dan Bengak-bengok Saja Pasti Dikesampingkan...

Namun saat ini temuan yang ditemukan oleh Risma justru berubah, setelah perkampungan bisa dikendalikan persebaran covid-19nya, kini justru perumahan mewah yang jadi tempat persebaran.

"Saat ini (penyebaran Covid-19) di perumahan mewah, yang dihuni masyarakat dengan ekonomi menengah atas," tutur Risma.

Meskipun begitu Risma juga beralasan bahwa kenaikan sebesar 90 persen yang terlihat tersebut lantaran yang ada di perkampungan terjadi penurunan drastis.

(Ilustrasi) Dicecar Kesalahannya oleh Banyak Pihak, Risma Akhirnya Beberkan 90 Persen Kasus Covid-19 Baru Ternyata Termasuk Pasien Crazy Rich Surbaya yang Bepergian ke Luar Negeri: Rata-Rata Menengah ke Atas

(Ilustrasi) Dicecar Kesalahannya oleh Banyak Pihak, Risma Akhirnya Beberkan 90 Persen Kasus Covid-19 Baru Ternyata Termasuk Pasien Crazy Rich Surbaya yang Bepergian ke Luar Negeri: Rata-Rata Menengah ke Atas

Baca Juga: Jadi Kota yang Memiliki Kasus Positif Covid-19 Tertinggi di Jawa Timur, Ini Alasan Wali Kota Risma Minta Surabaya Akhiri PSBB

"Mungkin karena (kasus Covid-19) yang ada kampung itu turun, jadi dia kelihatan (tinggi)," imbuh Risma.

Meski demikian, Wali Kota Surabaya dua periode itu tak menyebutkan perumahan elite mana yang disebut ditemukan banyak kasus baru Covid-19.

Hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ditemukan ada warga yang menghuni kawasan perumahan mewah pernah bepergian ke luar negeri.

"Kemarin kami cocokkan, ada satu orang ternyata dia (pernah melakukan) perjalanan dari luar negeri," ujar Risma.

Baca Juga: Berstatus Zona Hitam hingga Takut Jadi Separah Wuhan, Wali Kota Risma Jalani Ritual Setiap Jam 12 Malam Agar Covid-19 Minggat Dari Surabaya, Apa Itu?

Risma masih mendalami kemungkinan lain yang menyebabkan angka penyebaran Covid-19 di perumahan mewah di Surabaya cukup tinggi.

Di sisi lain, ia juga telah memerintahkan jajarannya di kecamatan untuk menyebar salinan Perwali untuk dibagikan di setiap rumah.

Sebelumnya diberitakan, kasus positif virus corona baru atau Covid-19 kini mulai banyak ditemukan di beberapa perumahan mewah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga: Jadi Kota yang Memiliki Kasus Positif Covid-19 Tertinggi di Jawa Timur, Ini Alasan Wali Kota Risma Minta Surabaya Akhiri PSBB

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, banyaknya kasus Covid-19 di perumahan mewah tersebut diketahui melalui hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.

Namun, Febri tidak merinci berapa jumlah kasus yang ada di perumahan mewah di Surabaya.

"Benar, jadi berdasarkan tracing gugus tugas, akhir-akhir ini diketahui bahwa ditemukan pasien confirm di perumahan-perumahan mewah," kata Febri, saat dihubungi, Selasa (30/06).

(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Setelah Disalahkan Banyak Pihak, Wali Kota Surabaya Buka Suara, 90 Persen Tambahan Kasus Positif Covid-19 Disumbang Oleh Orang Kaya, Risma: Rata-rata Menengah ke Atas

Source :Sosok.id

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x