Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dijuluki Wuhan-nya Indonesia karena Angka Kasus Corona Melonjak Fantastis, bak Keajaiban Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Rahasianya!

Yulia Susanti - Minggu, 07 Juni 2020 | 06:30
Dijuluki Wuhan-nya Indonesia karena Angka Kasus Corona Melonjak Fantastis, bak Keajaiban Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Rahasianya!
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN

Dijuluki Wuhan-nya Indonesia karena Angka Kasus Corona Melonjak Fantastis, bak Keajaiban Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Ternyata Ini Rahasianya!

GridStar.ID - Surabaya belum lama ini ditetapkan zona hitam dengan catatan pasien positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.Pemerintah Surabaya pun tengah berupaya agar jumlah pasien menurun.Surabaya kini bahkan dicap sebagai Wuhannya Indonesia.

Baca Juga: Bak Petir Menyambar, Kasus Corona di Jakarta Menurun Tapi Melonjak di Jatim, Sosiolog Khawatir Bakal Terjadi Perpindahan Episentrum: Mudah-mudahan Bisa Diatasi...Namun tak lama setelah julukan tersebut, tercatat 519 pasien positif virus corona di Surabaya dinyatakan sembuh dari 1-5 Juni 2020.Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkap beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 meningkat signifikan dalam lima hari terakhir.Menurut Risma, peningkatan jumlah pasien sembuh tak lepas dari upaya testing, tracing, and therapy (3T) yang dilakukan Pemkot Surabaya.Baca Juga: Kabar Baik! 13 Provinsi Ini Catatkan Pasien Sembuh yang Lebih Tinggi Dibandingkan Kasus Baru Positif Corona

Pemkot Surabaya didukung mobil laboratorium dari BNPB dan BIN untuk melakukan rapid test dan tes swab massal selama tujuh hari terakhir di berbagai titik."Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (05/06).Risma senang jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ia yakin tren itu bisa terjaga.

Baca Juga: PSBB Transisi, MUI Izinkan Bermasker dan Beri Jarak Saf Salat JumatSebab, Surabaya telah memiliki mobil PCR untuk memeriksa sampel cairan tenggorokan atau swab pasien positif Covid-19."Warga yang mestinya sudah harus swab yang kedua itu tertunda karena tidak punya alat. Dengan alat ini (mobil PCR), maka percepatan itu bisa kelihatan," jelas Risma.Risma mengingatkan seluruh pasien positif yang sembuh menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.Baca Juga: Jangan Salah, Antara Face Shield dan Masker, Ilmuwan Ungkapkan Ini yang Paling Efektif Menangkal Penularan Covid-19, Bisa Blokir Virus Hingga 97 Persen

"Bahkan mungkin nanti ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma.Risma juga mengimbau semua pasien sembuh agar tidak lengah dan lalai."Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.

Baca Juga: Tak Bermaksud Mendahului Takdir, Ustaz Kondang Ini Beberkan Kekhawatiran Manusia di Ambang Maut karena Corona, Sambil Menangis Beri Peringatan: Jangan Melawan Allah!Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan meningkat.Salah satunya, dukungan moril petugas medis di rumah sakit dan pusat karantina. Dukungan itu membuat pasien menjadi gembira."Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Sebut Jenis Virus Corona di Indonesia Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Pembuatan Vaksin Sia-Sia?

Selain itu, Febria menekankan pentingnya keberadaan mobil laboratorium PCR milik BIN dan BNPB untuk mendukung peningkatan angka kesembuhan pasien.Sebab, pasien positif Covid-19 baru dinyatakan sembuh setelah dua kali mendapatkan hasil negatif berdasarkan tes swab.Sementara, pemeriksaan sampel cairan tenggorokan pasien Covid-19 tertunda karena keterbatasan alat.

Baca Juga: Berstatus Zona Hitam hingga Takut Jadi Separah Wuhan, Wali Kota Risma Jalani Ritual Setiap Jam 12 Malam Agar Covid-19 Minggat Dari Surabaya, Apa Itu?Kini, kendala itu telah teratasi.Pemkot Surabaya bisa memangkas waktu pemeriksaan sampel swab pasien positif Covid-19."Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," ujar dia.

Baca Juga: Usai Berhasil Tekan Angka Kasus Corona, Ridwan Kamil Tepok Jidat Sindir Kelakuan Warganya Selama di Rumah Saja saat Pandemi: Mohon Para Suami Rada Diselowkan!

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Surabaya mengumumkan tambahan 132 pasien sembuh dari Covid-19 pada Jumat (055/06).Rinciannya, 95 orang berasal dari Hotel Asrama Haji yang selesai menjalani karantina dan 37 orang dari Rumah Sakit Husada Utama.Sebelumnya, pada 1 Juni pasien sembuh di Surabaya berjumlah 17 pasien.

Baca Juga: Berstatus Zona Hitam hingga Takut Jadi Separah Wuhan, Wali Kota Risma Jalani Ritual Setiap Jam 12 Malam Agar Covid-19 Minggat Dari Surabaya, Apa Itu?Peningkatan terjadi beberapa hari berikutnya, sebanyak 60 pasien sembuh pada 2 Juni.Lalu, 240 pasien sembuh pada 3 Juni dan 70 pasien sembuh pada 4 Juni. Ada pun total pasien sembuh sampai hari ini berjumlah 742 pasien. (*)Artikel ini telah tayang di Nakita.id yang berjudul Setelah Dijuluki Jadi Wuhan-nya Indonesia, Ratusan Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Apa Rahasianya?

Source : nakita.grid.id

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x