Vaksin Oxford dilaporkan sebagai yang paling maju karena saat ini dalam uji coba fase 3.
Untuk fase ini, sudah ada lebih dari 10.000 relawan yang mendaftarkan diri.
Hasil awal menemukan uji coba itu aman dan efektif dalam dosis kondisi darurat dan siap untuk pengembangan pada Oktober.
Militer China telah mendapat lampu hijau untuk menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh tim peneliti dan CanSino Biologics.
Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna, akan memulai tahap ketiga percobaan manusia akhir bulan ini dengan 30.000 sukarelawan.
Jika uji coba ini berhasil, Moderna mengatakan, pihaknya berharap untuk menyiapkan dosis pada awal 2021.
National Institutes of Health, yang mendukung vaksin Moderna, mengatakan, vaksin ini diperkirakan akan 80-90 persen berhasil.
Melansir Stat News, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech memacu respons kekebalan pada pasien yang sehat, tetapi juga menyebabkan demam dan efek samping lainnya, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
"Kami sedang menguji kandidat lain. Namun, apa yang dapat kami katakan pada titik ini adalah ada kandidat yang layak berdasarkan pada imunogenisitas dan data keselamatan yang dapat ditoleransi lebih awal," ujar Dormitzer.