Pidatonya pun, diakui Neas, sampai membuat para orang tua lain menjadi terharu dan ikut menangis.
"Pada saat pidato, ketika dengar ceritaku, para orang tua teman yang lain banyak yang menangis,"
"Karena orang tua saya tidak datang saat wisuda saya, itu rasanya sedih," ungkap Neas kepada Tribunnews, Kamis (24/6/2020).
Neas Wanimbo, menjadi perbincangan kala menceritakan pengalaman wisudanya yang tidak dihadiri orang tua karena keterbatasan biaya.
Meski merasa sedih, Neas memahami kondisi orang tuanya yang sederhana membuat mereka tidak bisa datang.
Namun, ia tetap bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk mengenyam bangku perkuliahan.
Masih memiliki pendirian kuat agar orang tuanya menyaksikan wisuda, Neas pun bertekad untuk pulang ke tanah Wamena, Papua.
Satu bulan setelah wisuda, tepatnya pada November 2019, Neas berangkat untuk menemui orang tuanya.
Ia mengumpulkan uang dari hasil kerja paruh waktunya di Jakarta, untuk membeli tiket ke Papua.