Follow Us

Bak Menantang Maut, China Malah Gelar Pesta Rakyat Makan Daging Anjing dan Minuman Keras di Tengah Badai Covid-19 Belum Usai, Ekspresi Hewan Lucu Ini Memelas saat akan Dibantai

Tiur Kartikawati Renata Sari - Jumat, 26 Juni 2020 | 12:00
Bak Menantang Maut, China Malah Gelar Pesta Rakyat Makan Daging Anjing dan Minuman Keras di Tengah Badai Covid-19 Belum Usai, Ekspresi Hewan Lucu Ini Memelas saat Akan Dibantai
TribunStyle

Bak Menantang Maut, China Malah Gelar Pesta Rakyat Makan Daging Anjing dan Minuman Keras di Tengah Badai Covid-19 Belum Usai, Ekspresi Hewan Lucu Ini Memelas saat Akan Dibantai

GridStar.ID - Di tengah wabah virus covid-19, China justru menggelar acara festival makan daging anjing.

Padahal, dicurigai awal mula merebaknya corona berasal dari pasar hewan di Kota Wuhan sejak akhir 2019 lalu.

Sontak, kegiatan ini pun menuai banyak kritik untuk China.

Baca Juga: Perekonomian Masih Stabil di Tengah Pandemi, Luhut Wanti-Wanti Indonesia Jaga Hubungan Baik dengan China Lantaran Hal Ini: Tak Bisa Kita Musuhi!

Festival tahunan daging anjing sudah dikecam namun tetap diselenggarakan sampai akhir Juni di China.

Festival yang berlangsung saat pergantian musim panas ini diselenggarakan di Yulin, China.

Acara yang berlangsung mulai 21 - 31 Juni 2020 ini memperdagangkan lebih dari 10.000 daging anjing.

Baca Juga: Mulai Temukan Titik Terang Wabah Corona, Indonesia Kalahkan Malaysia Hingga Pepet Posisi China Jadi Negara yang Paling Cepat Pulih Dalam Hal Ini Selama Pandemi Covid-19

Tak hanya daging anjing, festival tersebut juga memperdagangkan daging kucing dan hewan liar lainnya.

Festival ini pertama kali diadakan pada tahun 2009.

Bak Menantang Maut, China Malah Gelar Pesta Rakyat Makan Daging Anjing dan Minuman Keras di Tengah Badai Covid-19 Belum Usai, Ekspresi Hewan Lucu Ini Memelas saat Akan Dibantai
Quora

Bak Menantang Maut, China Malah Gelar Pesta Rakyat Makan Daging Anjing dan Minuman Keras di Tengah Badai Covid-19 Belum Usai, Ekspresi Hewan Lucu Ini Memelas saat Akan Dibantai

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest