Follow Us

Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!

Tiur Kartikawati Renata Sari - Kamis, 18 Juni 2020 | 23:00
(Ilustrasi) Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!
Tribunnews Palu

(Ilustrasi) Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!

Baca Juga: Sri Mulyani Blak-blakan Biaya Penanganan Corona: Realisasi Anggaran Kesehatan Masih Kecil, Baru 1,54 Persen!

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson menjelaskan kronologi penanganan bayi perempuan 4,5 bulan yang meninggal dunia dengan status PDP di RSUD Mempawah.

“Menurut dokter spesialis anak yang merawat, bayi tersebut masuk rumah sakit Kamis (11/6/2020) malam. Dari hasil pemeriksaan klinis dan rontgen ditegakkan diagnosis pneumonia dan rapid test-nya non-reaktif,” kata Harisson kepada wartawan, Rabu sore.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, pasien ditetapkan sebagai PDP dan dirawat di ruang isolasi RSUD Mempawah.

Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!
Kompas.com

Menyayat Hati, Bayi PDP Covid-19 Usia 4 Bulan Ini Tak Kuat Melawan Corona dan Meninggal Dunia, Orangtuanya Terpaksa Diisolasi di Kebun!

Baca Juga: Sesumbar Bisa Musnahkan Corona dari Bumi Malah Terserang Gejala Covid-19, Petinggi Sunda Empire Kini Bertaubat: Minta Dibelikan Buku dan Alat Tulis

Harisson melanjutkan, pada Senin (15/6/2020) dilakukan rontgen ulang, hasilnya masih pneumonia.

Kemudian pasien dilakukan penanganan untuk pneumonia-nya.

“Dokter menduga bahwa, di samping pneumonia, bayi ini juga menderita jantung, karena pada saat menangis anak ini bertambah sesak,” ujar Harisson.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sudah Dinantikan Sekian Lama, Vaksin Pertama Covid-19 Mungkin Tak Membuat Kebal pada Corona, Kok Bisa?

Menurut dia, pada Senin dan Selasa (15-16/6/2020) kemarin, sampel lendir tenggorokan pasien diambil untuk dikirim ke Dinkes Kalbar.

“Namun siang tadi pasien meninggal dunia. Swab pasien ini masih di RS Rubini di Mempawah, belum sempat diantarkan ke Dinkes Kalbar,” ungkap Harisson.

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular