Selain itu, Juno mengaku tidak stres saat berada di Wisma Atlet. Sebab, ia juga menjalin komunikasi dengan pasien lainnya melalui grup WhatsApp.
Tenaga medis dan para pasien di Wisma Atlet, imbuhnya saling mendukung satu sama lain.
Selama satu bulan di Wisma Atlet, ia pun telah melakukan tes swab sebanyak 4 kali dengan hasil 2 kali positif di awal, dan 2 kali negatif di akhir. Dengan hasil itulah Juno diperbolehkan pulang.
"Jadi Covid ini penyakit yang repot, karena walaupun kita sudah dinyatakan sembuh atau negatif, tapi masih banyak keluhan-keluhan gejala awal. Masih ada sisa-sisa infeksi, setelah saya keluar dari WA, alhasil saya balik ke RS swasta yang sebelum dari WA," terang Juno.
Juno berpikir kembali ke RS swasta ini dikarenakan dokter dan beberapa tenaga medis sudah pernah menanganinya, jadi setidaknya mereka tahu kondisi dan riwayat Juno.
"Di RS swasta, saya menjalani banyak pemeriksaan, ada pemeriksaan jantung, karena kerasa tiba-tiba irama jantung berubah, tapi dokter jantung bilang masih aman meski badan sudah lemes banget," kata dia.
Terkait kondisi tubuhnya yang justru memburuk, Juno sempat beranggapan ada yang aneh dengan tubuhnya atau pemeriksaan di Wisma Atlet (WA).
"Aneh juga, seteleh saya keluar dari WA dan ke RS swasta ini, Covid saya justru di atas normal, padahal sudah dinyatakan negatif," ujar Juno.
Seminggu sejak menjalani perawatan, Juno diberi tahu oleh ketiga dokter bahwa memang kondisi tubuhnya merupakan sisa-sisa dari efek penyakit Covid, penyembuhannya harus ekstra, dan irama jantung yang berbeda tetap sama namun dalam tingkat aman. "Dokter minta agar saya sabar," ujar Juno.