Selain babi hutan aneh tersebut, Bawor memang memelihara beberapa ekor babi hutan untuk diperjualbelikan.
"Kalau yang ini tiap pagi saya kasih makan nasi hangat sama rica-rica daging celeng. Habis itu dikasih minum teh atau kopi, air putih mentah enggak mau," sambung Bawor.
Bawor sempat menunjukkan kepada sejumlah warga yang menonton, ketika diberi air putih dalam wadah besar, babi tersebut bergeming.
Namun ketika diganti dengan teh manis yang diletakkan pada wadah yang sama, babi tersebut meminumnya.
Pria yang biasa berburu babi hutan hingga luar daerah ini mengatakan, rencananya babi hutan tersebut akan dipelihara.
Sementara itu, Kepala Desa Pekuncen Karso mengatakan, kelainan fisik pada babi tersebut merupakan hal yang lumrah.
"Menurut saya itu ada kelainan secara fisik. Saya memandang orang saja bisa ada yang cacat dan wajar jika ada babi yang juga cacat. Kami mengira awalnya biasa saja, tidak menyangka jadi ramai sejak dua hari terakhir," kata Karso.
Karso mengatakan akan membahas kemunculan fenomena tersebut bersama unsur BPD, Bhabinkamtibmas, Babinsa serta Gugus Tugas Covid-19.
Bhabinkamtibmas Polsek Jatilawang Aipda Eko Suroso mengimbau warga tidak ramai-ramai datang untuk melihat babi hutan tersebut.