Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

WHO Umumkan Fakta-Fakta Uji Coba Hidroksiklorokuin Jadi Obat Virus Covid-19, Hasilnya Ternyata...

Tiur Kartikawati Renata Sari - Selasa, 09 Juni 2020 | 15:32
(Ilustrasi) WHO Umumkan Fakta-Fakta Uji Coba Hidroksiklorokuin Jadi Obat Virus Covid-19, Hasilnya Ternyata...
Kompas.com

(Ilustrasi) WHO Umumkan Fakta-Fakta Uji Coba Hidroksiklorokuin Jadi Obat Virus Covid-19, Hasilnya Ternyata...

GridStar.ID - Badan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini mengumumkan soal uji coba klinis dari obat hidroksiklorokuin sebagai penangkal virus corona.

Pada 25 Mei 2020 lalu, WHO sempat menunda uji coba terhadap obat tersebut.

Keputusan badan kesehatan PBB itu muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa obat itu dapat meningkatkan risiko kematian di antara pasien Covid-19. Kelompok eksekutif yang disebut Solidarity Trial, di mana ratusan rumah sakit di seluruh dunia telah mendaftarkan pasien untuk menguji beberapa kemungkinan perawatan untuk virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, dan mengambil keputusan sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Meski Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Tinggi, Gubernur Jawa Timur Ijinkan Wali Kota Risma Akhiri PSBB, Ini Alasan Khofifah

Hidroksiklorokuin biasanya digunakan untuk pengobatan malaria dan mengobati radang sendi. Tapi tokoh masyarakat termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendukung obat itu digunakan untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19.

Hal ini tentunya mendorong pemerintah untuk membeli obat tersebut dalam jumlah besar. "Minggu lalu, kelompok eksekutif dari uji solidaritas memutuskan untuk menerapkan jeda sementara dari hidroksiklorokuin, karena kekhawatiran yang timbul tentang keamanan obat," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari The Jakarta Post, (4/4/2020).

"Keputusan ini diambil sebagai tindakan pencegahan, sementara data keamanan ditinjau oleh komite keamanan dan pemantauan data oleh uji solidaritas," ujarnya. Lebih lanjut, atas dasar data kematian yang tersedia, anggota komite merekomendasikan bahwa tidak ada alasan untuk memodifikasi protokol percobaan. "Kelompok eksekutif menerima rekomendasi ini," tutur dia.

Baca Juga: Obat Ampuh Penangkal Corona Tak Kunjung Ditemukan, Amerika Bersikukuh Tuding China Jadi Dalang Perlambat Penemuan Vaksin Virus Corona

Kelompok eksekutif akan berkomunikasi dengan penyelidik utama dalam persidangan tentang melanjutkan kembali persidangan terkait hidroksiklorokuin. "Komite keamanan dan pemantauan data akan terus memantau dengan seksama keamanan semua terapi yang diuji," ujar Tedros. Lebih dari 3.500 pasien telah direkrut di 35 negara untuk mengambil bagian dalam uji coba.

Sementara itu, melansir The Guardian, sebuah studi Covid-19 menyatakan bahwa hidrosiklorokuin tidak lebih baik dari plasebo. Uji coba menunjukkan obat tidak melindungi mereka yang terkena virus agar tidak terinfeksi. Sebuah studi menunjukkan, menggunakan hidroksiklorokuin tidak melindungi orang yang dekat dengan seseorang yang terkena virus corona agar tidak terinfeksi.

Donald Trump mengatakan kepada dunia bahwa dia minum satu pil sehari untuk melindungi dirinya dari virus corona. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan obat itu tidak lebih efektif dalam melindungi orang yang terpapar virus daripada plasebo.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Cadangan Devisa RI Naik Pesat Sampai 130,5 Dollar AS di Tengah Wabah Corona

Source : kompas

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x