Follow Us

Surabaya Berstatus Zona Hitam hingga Dijuluki Wuhan ke Dua, Tri Rismaharini Justru Dibanjiri Pujian dari Ketua Gugus Covid-19 karena Hal Ini

Yulia Susanti - Kamis, 04 Juni 2020 | 17:04
Surabaya Berstatus Zona Hitam hingga Dijuluki Wuhan ke Dua, Tri Rismaharini Justru Dibanjiri Pujian dari Ketua Gugus Covid-19 karena Hal Ini
Dok. Pemkot Surabaya via Kompas.com

Surabaya Berstatus Zona Hitam hingga Dijuluki Wuhan ke Dua, Tri Rismaharini Justru Dibanjiri Pujian dari Ketua Gugus Covid-19 karena Hal Ini

GridStar.ID - Kota Surabaya terlihat hitam dalam gambar peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur.Sedangkan beberapa Kota dan Kabupaten lain masih berwarna merah.Dr Joni Wahyudi sebagai Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur menjelaskan.

Baca Juga: Surabaya Menghitam Pekat 4 Hari Terakhir, Terkuak Biang Kerok Jumlah Pasien Positif Corona di Kota Pahlawan Melonjak Tajam, Masihkah Ada Harapan?dr Joni mengatakan bahwa warna hitam menunjukkan kasus covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.Namun demikian, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malah tuai pujian saat status wilayahnya dikategorikan dalam zona hitam Covid-19 dan berpotensi menjadi Kota Wuhan kedua.Dalam peta persebaran Covid-19 di Indonesia Ibu Kota Jawa Timur itu berwarna hitam sejak lima hari terakhir.Baca Juga: Baru Saja Bernapas Lega Perjuangannya Perangi Wabah Corona Berbuah Manis, Ridwan Kamil Harus Elus Dada dengan Kelakuan Warga Jawa Barat, Ada Apa?

Hal itu disebabkan Surabaya menjadi wilayah yang dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.Hingga Selasa (02/06) jumlah kasus mencapai 2.748.Karena itu, Kota Pahlawan ini bahkan disebut-sebut bisa menjadi Wuhan kedua, alias kota pertama di China dan dunia yang diduga menjadi asal-usul munculnya Covid-19.

Baca Juga: Terdeteksi dalam Zona Hitam Selama 4 Hari Terakhir Karena Kasus Covid-19 Surabaya Malah Tuai Pujian, Ternyata Ini PenyebabnyaPenyebab tingginya jumlah kasus Covid-19 di Surabaya baru-baru ini terungkap.Namun, hal tersebut malah membuat sang Wali Kota, Risma menuai pujian dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.Hal itu disampaikan Doni saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Kota Surabaya, Selasa (02/06).Baca Juga: Pontang-panting Urus Wabah Corona di Ujung Masa Jabatannya, Tri Rismaharani Berpamitan pada Warga Surabaya dan Akui Belum Rencanakan Masa Depannya Usai Lepas Jabatan Walikota

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang melakukan langkah cepat untuk menangani pandemi Covid-19.Berkat tracing yang gencar dilakukan, kasus bisa dikonfirmasi lebih cepat.Itu pula yang menyebabkan jumlah kasus di Surabaya mengalami peningkatan yang signfikan.

Baca Juga: Bersiap-siap dengan Kehidupan Baru, Harus Tahu Begini Protokol New Normal di Tengah Pandemi Corona, Mulai Tempat Ibadah dan Ruang Publik secara Luas"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif."Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni, seperti dikutip dari Kompas.com.Risma mengakui, sejak kemunculan kasus Covid-19 pada Maret lalu, pihaknya sempat mengalami kesulitan untuk melakukan tes cepat atau tes swab karena keterbatasan alat.Baca Juga: Tingkat Kematian Karena Virus Corona di Eropa dan Amerika Tercatat Lebih Tinggi di Bandingkan Asia, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya

Karena keterlambatan itu, ujar Risma, kasus Covid-19 di Surabaya kini menjadi tinggi.Namun, berkat bantuan alat kesehatan dari Kemenkes, BIN dan BNPB, pihaknya kini bisa melakukan tes dengan mudah kepada warganya.Walaupun banyak warganya yang positif Covid-19, namun Risma mengaku masih bisa mengendalikan jumlah tersebut.

Baca Juga: Penelitian Menemukan, Melalui Latihan Kini Anjing Bisa Mendeteksi Bau Khas Penderita Infeksi Virus Corona Melalui Urine SeseorangHal itu disampaikan Risma dalam tayangan Kompas TV, Senin (01/06)."Kalau saya melihat data sebetulnya masih terkendali."Cuma karena ada target-target yang ingin kita capai supaya kehidupan perekonomian kita normal.

Baca Juga: Komunikasi dengan Alam Ghaib, Paranormal Kejawen Ini Sampaikan Teguran Keras Leluhur, Tradisi Lama Ini Mulai Ditinggalkan bak Jadi Penyebab Mudahnya Corona Mewabah!

"Maka memang saya butuh treatment yang sangat cepat, untuk menyelesaikan permasalah ini," ujarnya, seperti dikutip via Tribun Wow.Untuk mengendalikan kasus Covid-19, Pemkot Surabaya telah berhasil memetakan data dan pola penyebaran virus di kota tersebut.Karena itu, Risma yakin pihaknya dapat mengatasi dan segera mengakhiri pandemi Covid-19 di Surabaya.

Baca Juga: Bawa Angin Segar! China Sebut Vaksin Virus Corona Ini 99 Persen Efektif Bekerja, Kapan Siap Diproduksi Massal?"Jadi karena kami punya data, siapa pasien itu dan kemudian bagaimana pola penyebarannya kami sudah tahu," kata Risma."Jadi kenapa kemudian saya percaya dengan ketepatan dan kecepatan, maka kita bisa menyelesaikan masalah ini secepat mungkin," lanjutnya.Ia juga mengakui bahwa sebagaian warganya ada yang masih belum memahami situasi pandemi ini.

Baca Juga: Kabar Baik! 4 Negara ASEAN Umumkan Nihil Kematian Karena Covid-19, Bahkan Pasien Virus Corona di Negara Tetangga Ini Bisa Sembuh 100 Persen!Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi pada warga.Bahkan Risma tak ragu untuk terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengertian pada rakyatnya."Memang ada yang mungkin mereka tidak tahu bagaimana penyebarannya, karena itu kita terus melakukan sosialisasi," ungkap Risma."Memang terus-menerus harus kita lakukan, karena kita tahu penduduk Surabaya jumlahnya cukup besar kemudian banyak pula urban, pendatang yang datang ke Surabaya. Juga dengan berbagai macam tingkatan pendidikan," imbuhnya."Tapi saya terus terang percaya dengan warga Surabaya," tandasnya. (*)Artikel ini telah tayang di gridhot.id yang berjudul Status Surabaya Meningkat Jadi Zona Hitam hingga Dijuluki Wuhan ke Dua, Tri Rismaharini Justru Panen Pujian dari Ketua Gugus Covid-19: Langkah Penanganannya Strategis dan Cerdas

Source : GridHot.ID

Editor : Hinggar

Baca Lainnya

Latest