Dilansir Newsweek, Minggu (31/5/2020), pejabat di Institut Produk Biologis Beijing mengatakan bahwa mereka sedang menyiapkan lini produksi virus corona untuk 100 hingga 120 juta dosis.
Kedua pusat penelitian China mengatakan, vaksin itu diperkirakan siap dan bisa didistribusikan pada awal 2021.
Ketua grup Sinopharm Liu Jingzhen mengatakan kepada media pemerintah China (29/05) bahwa 180 relawan yang sudah diuji menunjukkan peningkatan antibodi yang tahan terhadap virus corona.
Tingkat perlindungan dari vaksin ini adalah 100 persen. Para peneliti di perusahaan bioteknologi yang berbasis di Beijing, Sinovic, mengatakan kepada Sky News pada Sabtu (30/05) bahwa mereka sedang merencanakan untuk mengadakan uji klinis Fase III di Inggris.
"Ini harus berhasil, 99 persen (pasti)," ungkap peneliti Sinoac Luo Baishan.
Dr. Peter Hotez dari Baylor College mengatakan kepada MSNBC, Minggu (31/05) bahwa vaksin yang berhasil dikembangkan sebelum pertengahan 2021 merupakan pembuatan vaksin dengan rekor tercepat sepanjang masa.
Minggu lalu, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS, Anthony Fauci, mengatakan vaksin corona bisa siap pada awal November.
Food and Drug Administration (FDA) mempercepat proses uji coba vaksin corona. Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA) yang berbasis di Jenewa mengadakan konferensi virtual pada hari Kamis (28/05).
Saat itu, IFPMA membahas masalah yang tengah dihadapi industri dalam memproduksi vaksin yang aman pada skala global.