Di saat bersamaan muncul gelombang setinggi 3 meter yang mirip dengan tsunami dari bibir kawah.
Sayangnya, rekan Halimik, Andik tak bisa menyelamatkan diri karena terpeleset saat menginjak pijakan rapuh dan ia jatuh dari ke Kawah Gunung Ijen.
Para penambang pun sempat mencari Andik, namun karena cuaca yang hujan dan angin kencang, pencarian korban dihentikan.
Kemudian di pagi harinya pencarian kembali dilakukan dan korban telah ditemukan tewas mengapung di tengah kawah Gunung Ijen.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan memperkirakan timbulnya gelombang yang diduga tsunami tersebut berkaitan dengan kejadian longsor lokal yang terjadi di sekitar kawah.
“Dari hasil rekaman gempa ada indikasi kejadian longsor di kawah karena seringnya musim hujan,” ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com Sabtu (30/05).
Baca Juga: BREAKING NEWS: Tak Berpotensi Tsunami, Sukabumi Diguncang Gempa 5,0 M
Dari pengamatan visual dari CCTV menyampaikan warna air di sana juga tak banyak berubah, karena data kegempaan maupun suhu air tidak menunjukkan adanya suplai fluida di bawah kawah ijen.
Tercatat pada Jumat (29/05) antara pukul 00.00-24.00 WIB terekam ada 4 kali getaran longsoran dengan amplituda maksimum 8-46 mm dengan durasi 19-286 detik. (*)