Follow Us

Selalu Disantap saat Momen Idul Fitri, Ternyata Begini Asal Usul Tradisi Ketupat di Indonesia, Memiliki Makna yang Mendalam dan Inilah Sosok yang Memperkenalkannya Pertama Kali

Yulia Susanti - Minggu, 24 Mei 2020 | 17:30
LEBARAN: Selalu Disantap saat Momen Idul Fitri, Ternyata Begini Asal Usul Tradisi Ketupat di Indonesia, Memiliki Makna yang Mendalam dan Inilah Sosok yang Memperkenalkannya Pertama Kali
(SHUTTERSTOCK) via KOMPAS.com

LEBARAN: Selalu Disantap saat Momen Idul Fitri, Ternyata Begini Asal Usul Tradisi Ketupat di Indonesia, Memiliki Makna yang Mendalam dan Inilah Sosok yang Memperkenalkannya Pertama Kali

Baca Juga: Jelang Lebaran, Kenali 6 Ciri Daging Sapi Busuk, Agar Tak Tertipu!Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6.Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.Baca Juga: Antibasi! Ini Cara Benar Simpan Santan untuk Masakan Lebaran

Selain sebagai panganan dan pelengkap menu, rupanya ketupat juga memiliki kegunaan lain.1. JimatDi antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat.Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya.

Baca Juga: Kemenag: Lebaran 2020, Salat Id di Rumah dengan Keluarga IntiBahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat.2. SajenDi pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso, terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling di sana.

Baca Juga: Lebaran di Rumah Masak Sendiri? Ini 3 Cara Agar Ketupat Tak Cepat Basi3. Syiar AgamaTradisi ketupat (kupat) lebaran menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat.Asilmilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahan. (*)

Source : Bangkapos.com

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular