Kalahkan China, Kini India Jadi Episentrum Baru Wabah Virus Corona, 90 Ribu Warga Terinfeksi Covid-19

GridStar.ID - India kini disebut sebagai episentrum baru virus corona di Asia.

Tercatat, ada 90 ribu lebih kasus infeksi covid-19 dengan 2.872 kematian hingga Sabtu, (16/05).

Sebagian kasus yang terjadi ada pada kota-kota besar sebagai pusat ekonomi.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Warga Nekat Buka Plastik Jenazah Covid-19 dan Dimandikan Kembali di Sidoarjo, 15 Orang Positif Corona

Dilansir dari Straits Times, Sabtu (16/05), hampir sepertiga kasus di India tercatat di ibu kota Delhi yang memiliki populasi 19 juta jiwa.

Sementara kota Mumbai yang memiliki 17.512 kasus Covid-19 telah menyaksikan infrastruktur kesehatannya berada di bawah tekanan.

Selain rumah sakit yang kewalahan, ada sekitar 487 personel polisi dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik Penangkal Virus Corona, Selama Ini Ditungu-tunggu Akhirnya Pemerintah Ciptakan Obat Covid-19 dan Siap Dibagikan Agustus Mendatang!

Virus itu menyebar melalui daerah-daerah kumuh di India, sehingga menimbulkan kekhawatiran utama bagi para pembuat kebijakan.

Di Dharavi, daerah kumuh terbesar di Asia, melaporkan 84 kasus baru pada Jumat (15/05), menjadikan total kasus di daerah itu menjadi 1.145 dengan 45 kematian.

Para ahli mengatakan, mengembalikan ekonomi India ke jalur yang cepat akan tergantung pada pengendalian virus di kota-kota topnya.

Baca Juga: Walau Negara Miskin Tapi Terbebas dari Corona, Kebiasaan Penduduknya Makan Kelapa Jadi Perdebatan, Rahasia Bebas Covid-19?

Kota-kota lain yang mencatat jumlah infeksi tinggi adalah Chennai dan Ahmedabad dengan masing-masing 5.946 dan 7.17 kasus pada Jumat.

"Semakin jelas bahwa Covid-19 tidak akan hilang dengan segera, ekonomi perlu dikelola bersamaan dengan risiko infeksi yang terus-menerus, mungkin untuk jangka waktu yang lama," kata Rishi Sahai, Direktur Pelaksana perusahaan penasihat keuangan Cogence Advisors.

Menurutnya, 130 distrik yang dikategorikan sebagai zona merah saat ini adalah beberapa daerah yang paling urban dan penyumbang 41 persen ekonomi nasional serta 38 persen dari output industri India.

Baca Juga: Bikin Penelti Dunia Keheranan, Pasien Positif Corona di Indonesia Alami Gejala Baru yang Sangat Aneh dan Tak Biasa dari Pasien di Negara Lain, Kok Bisa?

"Menemukan metode untuk menjaga distrik zona merah ini tetap aman dan operasional akan sangat penting dalam menjaga kegiatan ekonomi berkelanjutan," kata dia.

Negara terpadat kedua di dunia itu menerapkan penguncian wilayah atau lockdown penuh sejak 25 Maret yang menghentikan seluruh kegiatan ekonomi negara.

Namun, Perdana Menteri Narendra Modi telah melonggarkan pembatasan, sehingga memungkinkan kegiatan ekonomi dilanjutkan. Toko-toko telah dibuka kembali.

Baca Juga: Kurva Naik, Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 17 Ribu, Pemerintah Umumkan Hasil Pemeriksaan Spesimen Tunjukkan 118.701 Negatif Corona!

Kantor-kantor kembali beroperasi dengan 33 persen dari tenaga kerja mereka dan warga hanya diperbolehkan keluar rumah antara jam 7 pagi sampai jam 7 malam.

Meski pemerintah telah mengklaim tingkat infeksi secara nasional melambat, tapi angka infeksi baru masih terus mengalami peningkatan.

Menerapkah jarak sosial atau physical distancing di tengah pelonggaran penguncian akan menjadi tantangan besar bagi kota-kota yang penuh sesak warga.

Baca Juga: Larang Warganya Mudik Lokal, Anies Sebut Corona Tidak Kenal Lebaran

Namun, ada banyak perdebatan di antara daerah mengenai langkah selanjutnya dalam menangani virus corona.

Pemerintah Delhi sangat ingin membuka ibu kota dan melanjutkan semua kegiatan ekonomi, sementara yang lain seperti pemerintah Telangana telah mengumumkan penguncian akan berlanjut hingga 29 Mei. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan China, India Jadi Episentrum Baru Virus Corona di Asia