Kota-kota lain yang mencatat jumlah infeksi tinggi adalah Chennai dan Ahmedabad dengan masing-masing 5.946 dan 7.17 kasus pada Jumat.
"Semakin jelas bahwa Covid-19 tidak akan hilang dengan segera, ekonomi perlu dikelola bersamaan dengan risiko infeksi yang terus-menerus, mungkin untuk jangka waktu yang lama," kata Rishi Sahai, Direktur Pelaksana perusahaan penasihat keuangan Cogence Advisors.
Menurutnya, 130 distrik yang dikategorikan sebagai zona merah saat ini adalah beberapa daerah yang paling urban dan penyumbang 41 persen ekonomi nasional serta 38 persen dari output industri India.
"Menemukan metode untuk menjaga distrik zona merah ini tetap aman dan operasional akan sangat penting dalam menjaga kegiatan ekonomi berkelanjutan," kata dia.
Negara terpadat kedua di dunia itu menerapkan penguncian wilayah atau lockdown penuh sejak 25 Maret yang menghentikan seluruh kegiatan ekonomi negara.
Namun, Perdana Menteri Narendra Modi telah melonggarkan pembatasan, sehingga memungkinkan kegiatan ekonomi dilanjutkan. Toko-toko telah dibuka kembali.
Kantor-kantor kembali beroperasi dengan 33 persen dari tenaga kerja mereka dan warga hanya diperbolehkan keluar rumah antara jam 7 pagi sampai jam 7 malam.
Meski pemerintah telah mengklaim tingkat infeksi secara nasional melambat, tapi angka infeksi baru masih terus mengalami peningkatan.
Menerapkah jarak sosial atau physical distancing di tengah pelonggaran penguncian akan menjadi tantangan besar bagi kota-kota yang penuh sesak warga.