Adapun lapisan atas sumur Zamzam berkedalaman 13,5 meter merupakan Alluvium Wadi Ibrahim. Di bawah lapisan itu, ditemukan lapisan batuan lapuk yang dapat ditembus air setebal 0,5 meter. Terdapat pula lapisan batuan dasar diorit sedalam 17 meter.
Sebagian besar bagian aluvial sumur dilapisi dengan pasangan batu, kecuali untuk bagian paling atas 1 meter yang memiliki kerah beton bertulang.
Bagian batuan yang lapuk dilapisi dengan batu dan menyediakan akses air utama ke dalam sumur.
Kini, sumur Zamzam ditempatkan di ruang bawah tanah, dilindungi oleh panel kaca yang memungkinkan pandangan yang jelas ke sumur. Pompa listrik digunakan untuk menarik air dari sumur, menggantikan tali dan ember sebelumnya.
Tidak ada pengunjung kecuali orang-orang terhormat yang diizinkan memasuki ruang sumur dan sekitarnya. Di luar ruangan, ada area layanan di mana air mancur Zamzam dingin dan wadah pengeluaran disediakan untuk keperluan minum.
Baru-baru ini, wilayah Tawaf Al-Haram telah diperluas untuk menutupi pintu masuk ke daerah ini, dan itu tidak lagi dapat diakses oleh para peziarah. Sebagai gantinya, air mancur Zamzam dingin dan wadah pengeluaran sekarang ditempatkan di pinggiran wilayah Tawaf. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masih Jadi Misteri, Mengapa Sumur Air Zamzam Tidak Pernah Kering?