Follow Us

Bukan Minyak Kayu Putih Biasa, Kementan Beberkan Soal Produk Mengandung Eucalyptus yang Diklaim Antivirus Corona, kok Bisa?

Tiur Kartikawati Renata Sari - Minggu, 10 Mei 2020 | 14:33
(Ilustrasi) Bukan Minyak Kayu Putih Biasa,  Kementan Beberkan Soal Produk Mengandung Eucalyptus yang Diklaim Antivirus Corona, kok Bisa?
Kompas.com

(Ilustrasi) Bukan Minyak Kayu Putih Biasa, Kementan Beberkan Soal Produk Mengandung Eucalyptus yang Diklaim Antivirus Corona, kok Bisa?

GridStar.ID - Baru-baru ini Kementerian Pertanian (Kementan) baru merilis produk yang diklaim sebagai antivirus corona.

Produk tersebut rupanya berbasis eucalyptus yang kerap menjadi bahan baku minyak kayu putih pada Jumat, (08/05).

Menurut Kepala Badan Litbang Kementan Dr. Ir. Fadjry Djufry, produk ini telah melalui tahapan telusur ilmiah dan uji invitro.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Riset Dosen Unair Sebut Wabah Virus Corona di Indonesia Mereda Awal Agustus: Awalnya September, Jadi Agustus

Pengujian menggunakan beberapa konsentrasi dari beberapa jenis virus yakni virus influenza dan beberapa jenis virus corona. Namun, pengujian belum menggunakan virus corona jenis baru penyebab Covid-19.

“Belum digunakan virus Covid-19 yaitu SARS CoV-2 karena kami tidak punya virus tersebut,” ujar Fadjry saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (09/05).

Meski demikian, kata Fadjry, zat aktif dalam eucalyptus yakni 1,8 cineol (eucalyptol) dalam beberapa studi pengujian telah membuktikan bahwa senyawa tersebut dapat terikat pada Mpro virus corona jenis apa pun.

Baca Juga: Penelitian Asal Singapura Beberkan Berakhirnya Wabah Virus Corona di Indonesia Tidak Sesuai dengan Prediksi Awal yang Sebut Bulan Juli, Lalu Kapan?

Mpro adalah main protease atau chymotrypsin like protease ( CLpro) yang bermanfaat dalam replikasi virus. Kemudian, Mpro inilah yang ditarget agar replikasi virus menjadi terhambat.

“Mpro ini memiliki spesifisitas substrat yang conserved di antara virus corona. Sehingga desain inhibitor spektrum luas yang menghambat semua main ptotease coronavirus layak digunakan untuk semua Coronavirus termasuk SARS-CoV-2 ini,” papar dia.

Namun, hingga saat ini, belum ada pelaporan secara khusus terkait hasil pengujian penggunaan produk ini terhadap pasien yang terkena Covid-19.

Source : kompas

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest