Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penyebab Kematian Mendadak, Ini Perbedaan Serangan dan Henti Jantung

Rahma - Sabtu, 09 Mei 2020 | 23:00
Penyebab Kematian Mendadak, Ini Perbedaan Serangan dan Henti Jantung
iStock

Penyebab Kematian Mendadak, Ini Perbedaan Serangan dan Henti Jantung

GridStar.ID - Serangan jantung dan henti jantung menjadi penyebab kematian mendadak.

Banyak orang berpikir serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah pengertian yang sama.

Padahal, kedua kondisi ini sangat berbeda namun memiliki keterkaitan.

Baca Juga: Baik untuk Mencegah Sakit Jantung, Ini 10 Manfaat Lain Biji Selasih!

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat.

Sementara itu, henti jantung mendadak terjadi ketika jantung berhenti secara tiba-tiba.

Dengan kata lain, serangan jantung adalah masalah pada "sirkulasi" dan henti jantung adalah masalah pada sistem elektrikal pada jantung.

Baca Juga: Jauhi Serangan Jantung, Hindari Sahur dan Buka Pakai Menu Ini!

Serangan jantung terjadi ketika arteri tersumbat sehingga mencegah darah mengalir ke seluruh tubuh.

Saat arteri yang tersumbat tidak dibuka kembali dengan cepat, jantung tidak bisa berfungsi normal.

Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan, hal ini akan menyebabkan komplikasi parah.

Baca Juga: Penting Disimak, 5 Makanan Ajaib Ini Turunkan Risiko Penyakit Jantung!

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kita harus mewaspadai tanda awal serangan jantung.

Melansir Medical News Today, berikut tanda awal serangan jantung: munculnya rasa tak nyaman, tekanan, atau dada terasa penuh yang berlangsung beberapa menit atau hilang kemudian kembali muncul rasa sakit atau tidak nyaman pada lengan, leher, punggung, perut, atau rahang nafas tiba-tiba pendek muncul keringat dingin, rasa sakit di dada, mual, atau pusing.

Henti jantung terjadi secara tiba-tiba dan seringkali tanpa tanda atau gejala.

Baca Juga: Waspada! Suka Begadang Jadi Penyebab Serangan Jantung Tak Terduga

Kondisi ini dipicu oleh kerusakan sistem elektrikal di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Jika detak jantung terganggu, aliran darah pun akan terganggu.

Hal ini bisa menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran dan kehilangan denyut nadi.

Baca Juga: Ashraf Sinclair dan 5 Artis Ini Tutup Usia karena Serangan Jantung

Tanpa perawatan yang tepat dan cepat, henti jantung mendadak bisa menyebabkan kematian.

Henti jantung seringkali terjadi tanpa gejala atau tanda-tanda awal.

Namun, kasus henti jantung mendadak juga bisa diawali dengan tanda-tanda berikut:

pusing nafas pendek merasa lelah atau lemah muntah jantung berdebar nyeri dada denyut nadi hilang tidak bernafas atau kesulitan bernafas hilang kesadaran.

Pusing jadi gejala awal henti jantung

Pusing jadi gejala awal henti jantung

Baca Juga: Bak Jadi Kenyataan, Dari Ashraf Sinclair hingga Didi Kempot, Roy Kiyoshi Singgung Tentang Kematian Mendadak Public Figur di Tahun 2020: Karena Kecapekan!

Melansir Kompas.com meski berbeda, serangan jantung dan henti jantung saling terkait.

Henti jantung mendadak bisa terjadi setelah serangan jantung atau selama pemulihan serangan jantung.

Dengan kata lain, serangan jantung bisa meningkatkan risiko henti jantung mendadak.

Baca Juga: Renggut Nyawa Didi Kempot, 5 Gejala Awal Serangan Jantung Kerap Disepelekan Termasuk Sendawa!

Namun, henti jantung mendadak tidak selamanya disebabkan oleh serangan jantung.

Henti jantung mendadak bisa disebabkan karena gangguan pada jantung seperti gagal jantung, aritmia, dan sindrom Q-T panjang.

(*)

Source : kompas Medical News Today

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x