"Saya kembalikan ini sembako, sebab saya merasa tidak berhak dan masih banyak warga yang membutuhkan" kata Irma.
Di hadapan petugas Irma mengaku tak tega menyaksikan tetangganya kelaparan sebab putusnya mata pencaharian seiring dengan berjalannya PSBB.
Irma sendiri sebenarnya bukanlah warga yang berkecukupan, bahkan dia juga terdaftar sebagai pemegang kartu Program Keluarga Harapan ( PKH) yang setiap bulannya menerima Bantuan Non Tunai Mandiri ( BNPT).
"Saya sendiri adalah penerima PKH dan setiap bulan menerima bantuan dari pemerintah dan itu sudah cukup buat kami," kata Irma.
Meski demikian, di masa PSBB Irma juga mengeluh sulitnya mencari nafkah.
Suaminya, Samad Daeng Situru (38) yang sebelum PSBB berdagang buah mangga, kini harus menjadi pengangguran akibat pandemi Covid-19.
Meski demikian, Irma tetap bersyukur lantaran tetap bisa membantu suami mencari nafkah dengan berjualan takjil jelang buka puasa.
"Suami sudah tidak kerja karena tidak bisa keluar rumah. Untung masuk bulan puasa, jadi saya jualan takjil di depan rumah," kata Ibu dua anak ini.
Sementara pihak pemerintah setempat sendiri berterima kasih kepada Irma atas kejujurannya dalam hal penerimaan bantuan sosial.