Para ABK sempat mencoba mempertahankan jenazah temannya yang meninggal di kapal agar bisa dimakamkan dengan layak di daratan.
Mereka menyimpan jenazah tersebut di ruang pendingin namun hal ini ditolak oleh kapten kapal.
Kami sudah ngotot, tapi kami tidak bisa memaksa, wewenang dari dia [kapten kapal] semua," kata NA. "Mereka beralasan, kalau mayat dibawa ke daratan, semua negara akan menolaknya," ujar NA menirukan jawaban kapten kapal.
Karena hal tersebut mereka akhirnya memandikan dan melakukan salat jenazah pada rekannya yang meninggal dan akhirnya dilarung di lautan.
MY menyampaikan bahwa hal ini melanggar kontrak yang dilakukan di mana jenazah ABK bisa dipulangkan. (*)