Melansir dari Tribunnews.com, setelah bertemu dengan Menteri Transportasi Belanda, Budi Karya Sumadi merasakan kesehatannya menurun.
"Setelah itu, kesehatan saya menurun. Saya merasa sesak, daya tahan tubuhnya agak kurang itu. Maka sama istri saya ke rumah sakit bawa hasil lab. Datang ke rumah sakit kira-kira jam 7 lah gitu ya," ungkap Budi Karya Sumadi.
"Itu tanggal berapa pak? 13 Maret atau 12 Maret?" tanya Rosi.
"Gatau aku tanggalnya lupa lah kalo itu," ujar Budi Karya.
Budi Karya Sumadi pun menceritakan hal yang ia ingat ketika dirinya dijenguk oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
"Yang aku ingat, keluar dari RSPAD itu tanggal 31 Maret ya," ujar Budi Karya.
"Nah, di situ, saya masih segar, masih bisa ngomong, masih bisa makan. Pak Basuki (Menteri PUPR) telepon mau dateng. 'Pak, aku itu engga sakit apa-apa. Gausah dateng' saya bilang gitu," cerita Budi Karya.
"Dia dateng ke rumah sakit. Dia peluk aku 'Mas kowe harus mari (mas kamu harus sembuh)' udah. Karena buru-buru, Pak Basuki 10 menit lah," ungkap Budi Karya menceritakan.
Setelah kedatangan Menteri PUPR, Budi Karya Sumadi menceritakan bagaimana ia dinyatakan oleh dokter terkena penyakit tifus.