GridStar.ID - Wabah virus corona sampai sekarang masih belum bisa dikalahkan.
Bahkan, hingga kini belum ada vaksin yang mampu menyembuhkan penderita virus corona.
Meski demikian, tingkat kesembuhan penyakit Virus Corona terbilang cukup tinggi.
Angka kesembuhan virus corona di dunia sendiri saat ini (08/04) mencapai angka 30%.
Dalam tayangan Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Jumat (13/03), guru Besar Virologi dan Imunologi Universitas Airlangga, Fedik Abdul Rantam, angkat suara soal kabar pasien Virus Corona itu bisa sembuh dengan sendirinya.
Fedik lantas menyebut kesembuhan Virus Corona itu ada berbagai faktor.
Pertama jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh, serta daya tubuh pasien itu sendiri.
"Ya, penyakit covid-19 bisa sembuh sendiri tergantung. Virus itu bisa menginfeksi itu tergantung dari beberapa hal."
"Pertama adalah jumlah partikel yang terhirup atau yang masuk dalam tubuh."
"Yang kedua adalah kondisi tubuh di orangnya itu sendiri, kalau orangnya sehat bisa mengelemenier kalau dalam keadaan jelek ya enggak bisa meng-elemenier gitu," jelas Fedik.
Namun, Fedik menjelaskan bahwa orang yang terkena Virus Corona dalam jumlah banyak juga bisa sembuh jika tubuhnya memiliki sistem imun yang baik.
"Kedua, jika jumlah virus ini melebihi dari seribu infeksi, maka orang ini juga kena sakit tapi bisa juga di-elimansi jika sistem imunnya ketika sistem imunasinya menjadi baik," kata dia.
Melansir Tribunwow.com, Dokter Spesialis Infeksi dan Tropik RSMMC, Erni Juwita Nelwan yang menjadi narasumber pun membenarkan pernyataan Fedik.
Meski demikian, bukan berarti semua kasus bisa seperti itu.
"Ya seperti yang prof sampaikan tadi, kalau virus memang naturalnya dia self limiting, maka bisa sembuh sendiri."
"Tapi ini tidak bisa kemudian digeneralisasi pada semua infeksi virus gitu kan," tegas Juwita.
Menurutnya, faktor daya tahan tubuh seseorang sangat penting dalam kesembuhan dari Virus Corona.
Selain itu, kondisi ada tidaknya penyakit di dalam tubuh sebelumnya bisa mempengaruhi proses kesembuhan penyakit covid-19.
"Karena tadi ada proses interaksi antara virusnya dengan orang yang diinfeksi oleh virus tersebut."
"Jadi inilah disebut sebagai faktor hostnya, faktor orangnya bagaimana daya tahan tubuhnya ada tidak kondisi penyerta lainnya yang bisa membuat orang ini lebih mudah atau lebih sulit untuk mengatasi infeksi yang terjadi akibat virus ini," jelasnya. (*)