Dengan berpuasa, sebagaimana dikutip dari National Health Service,saluran pencernaan dapat istirahat selama 14 jam.
Saat sistem pencernaan beristirahat itulah, energi tubuh menjadi lebih terarah untuk proses perbaikan sel-sel dan sistem jaringan yang rusak.
Salah satunya adalah mengeluarkan toksin atau racun tubuh, sehingga mencegah toksemia (keracunan dalam darah).
Toksemia adalah kondisi yang terjadi ketikatoksin atau racun menumpuk di dalam tubuh, termasuk bakteri dan virus.
Lantas, bagaimana cara puasa mengeluarkan racun tubuh?
Gambarannya, sel-sel tubuh kita memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus. Usus menyerap makanan dari setiap zat yang kita konsumsi.
Jika ada racun dalam saluran usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke setiap sel-sel tubuh. Proses detoksifikasi tersebut terjadi pada usus besar, hati, ginjal, paru, kelenjar getah bening, serta kulit.
Racun bisa berasal dari dalam (endogenus) atau dari luar (eksogenus). Racun endogenus adalah racun yang berasal dari sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri penyakit yang sudah ada di dalam tubuh.