Gangguan fungsi organ tersebut dapat dinilai menggunakan kriteria yang sudah disepakati yaitu skor Sequential (Sepsis-Related) Organ Failure Assesment (SOFA), yang melibatkan sistem respirasi, pembekuan darah, kardiovaskular, sistem saraf, fungsi hati, dan fungsi ginjal.
Mudahnya, ketika pasien datang ke rumah sakit, dokter dapat melakukan prognosis atau prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit setelah melihat tekanan oksigen di dalam tubuh, jumlah trombosit, fungsi hati, tekanan darah, tingkat kesadaran, dan fungsi ginjal.
"Prognosis agak berat itu ketika diperiksa jumlah trombosit sudah mulai turun, ini kita sudah bisa bilang sepsis," ujar Ari.
"Kemudian fungsi hati meningkat mungkin sampai 200-300, tekanan darah turun karena dia memang syok, kesadarannya sudah mulai sulit diajak bicara misalnya, dan fungsi ginjal turun," imbuhnya.
"Dikatakan berisiko berat bila skor itu semua lebih dari 10."
3. D-dimer > 1 mcg/mL
D-dimer atau fragmen D-dimer (bahasa Inggris: fibrin degradation fragment) adalah suatu jenis uji sampel darah di laboratorium yang bertujuan untuk membantu melakukan diagnosis penyakit dan kondisi yang menyebabkan hiperkoagulabilitas: suatu kecenderungan darah untuk membeku melebihi ukuran normal.
"Ini adalah faktor prognosis (prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit, red) yang bisa didapatkan ketika pasien datang," ujar Ari.
4. Pasien datang terlambat