Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Usai Layani Pria Warga Negara Asing, Pemandu Lagu di Tangsel Dicekam Ketakutan Tertular Covid-19, Cek ke Puskesmas : Paranoid Lihat Berita Mati Tiba-Tiba

Tiur Kartikawati Renata Sari - Minggu, 29 Maret 2020 | 10:00
Usai Layani Pria Warga Negara Asing, Pemandu Lagu di Tangsel Dicekam Ketakutan Tertular Covid-19, Cek ke Puskesmas : Paranoid Lihat Berita Mati Tiba-Tiba
Tribunnews

Usai Layani Pria Warga Negara Asing, Pemandu Lagu di Tangsel Dicekam Ketakutan Tertular Covid-19, Cek ke Puskesmas : Paranoid Lihat Berita Mati Tiba-Tiba

GridStar.ID - Wabah virus corona yang tak pandang bulu membuat warga mulai resah.

Termasuk seorang pemandu lagu di kawasan Serpong Tangerang Selatan, Banten.

Pemandu karaoke yang kerap mendampingi tamu dan warga asing bernyanyi ini tak memungkiri rasakan was-was.

Baca Juga: Belum Tentu Alami Gejala Virus Corona, Mungkin Masalah Kesehatan Mental Ini yang Kita Alami, Kenali Ciri-cirinya!

Sebut saja namanya Bunga, dengan baju terbuka, dirinya menghibur malam para pelanggan di tengah gemerlap lampu disko bilik karaoke bersama minuman keras.

Bunga di bayar perjam dengan tip sampingan untuk menyambung hidup.

Namun di tengah wabah covid-19, Bunga mengaku enggan bekerja.

Baca Juga: Kasus Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Bawah 0.5 Persen, Ini Kebiasaan Warga Negara Jerman yang Jadi Kunci Tekan Angka Kematian Corona

"Sudah mau dua puasa sih aku di situ," ujar Bunga pada Sabtu, (28/03) dilansir dari Tribunnews.com.

Awal Maret 2020, saat jelang bulan puasa yang dimaksud itu datang, tiba-tiba kondisi berubah.

Virus corona atau Covid-19 yang muncul di Wuhan, Cina, menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Baca Juga: Memilukan! Pulang ke Rumah Usai Rawat Pasien Covid-19, Dokter Ini Menangis Tolak Pelukan Sang Anak yang Berlari dari dalam Rumah

Warga Depok yang pada saat itu diumumkan positif, menjadi bel tanda Indonesia dalam bayang-bayang virus ganas tersebut.

Bunga masih belum menyadari apa itu corona dan dampaknya ke pekerjaannya, yang sering menemani tamu warga negara asing (WNA).

Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.

Baca Juga: Dikaitkan Corona, Kulkul Puri Klungkung Berbunyi Sendiri Gegerkan Warga Bali yang Percaya Kejadian Ini bak Pertanda Datangnya Musibah, Ketua PHDI Minta Jangan Panik: Bisa buat Sarana Tolak Bala

Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.

Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.

Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.

Baca Juga: Jangan Salah Kenali Sebelum Terlambat Ditangani, Orangtua Wajib Tahu Ini Gejala yang Terjadi pada Anak-Anak Saat Terinfeksi Virus Corona

"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."

"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.

Malam berakhir berganti siang. Ia mulai menonton siaran tentang dampak corona di televisi dan mendengar informasi dari keluarganya.

Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.

Baca Juga: Terobosan Baru Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Purbalingga Wajibkan ODP Pakai Gelang Identitas, Dikenakan Denda Rp 500 Ribu Jika Nekat Melepaskannya!

"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.

Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.

"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya

Baca Juga: Mengharukan! Meski Pengangguran Pria Ini Rela Jual Motornya demi Impor APD untuk Bantu Tim Medis Lawan Corona, Didi Yulianto: Jadi Pahlawan Bisa dengan Cara Apa Saja

Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.

"Langsung aku ke puskesmas, dicek, iya tes corona, di rontgen segala, hasilnya negatif," ujarnya.

Bunga mengatakan, ia juga memiliki tamu langganan lain, seorang WNA.

Baca Juga: Nekatnya Bikin Geleng-Geleng Kepala, Jenazah Posifif Covid-19 di Aceh Dibuka Plastik dan Kafannya, Pihak Keluarga Bersikeras Mandikan Jasad Berujung Warga Desa Disemprot Disinfektan

Namun semenjak corona mewabah bahkan menjadi pandemi, langganannya itu tak pernah menghubungi lagi.

"Ada juga satu lagi, dia mah pulang balik pulang balik, tapi semenjak corona ini, dia enggak pernah lagi," ujarnya.

Kini, tempat kerjanya ditutup. Sejak 17 Maret 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melarang tempat hiburan malam beroperasi demi mencegah penyebaran corona.

Baca Juga: Fakta Baru, Lidah Bisa Deteksi Virus Corona dengan Memperhatikan Ciri-cirinya, Begini Penjelasan Para Ahli!

Malam gemerlap Bunga berubah total.

Bising lagu-lagu tak lagi terdengar. Ia hanya tinggal di rumah tanpa pekerjaan.

"Di rumah aja, makan tidur makan tidur," katanya.

Baca Juga: Kabar Baik! Wakil Wali Kota Bandung Dinyatakan Sembuh Corona, Yana Mulyana Beberkan Caranya Bisa Selamat dari Infeksi Covid-19 Meski Pengobatannya Berat

Hampir dua pekan, Bunga tanpa pemasukan. Ia mulai memutar otak harus melakukan apa untuk membuat dapurnya "ngebul".

"Kalau saya kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," katanya.

Diketahui, tempat hiburan ditutup sementara oleh pemerintah setempat demi memutus rantai penyebaran virus corona. (*)

Source : tribunnews

Editor : Grid Star

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x