"Yang pasti sepi. Di awal-awal trafik pengunjung turun 10 persen, lalu naik 20 persen, sekarang terasa sampai 50 persen penurunan pengunjung di mal," jelas Budihardjo.
"Penurunan paling terasa setelah ada imbauan dari Gubernur DKI untuk tidak bepergian di pusat-pusat keramaian," kata dia lagi.
Baca Juga: Tak Perlu Panik Jika Ditanya Anak Mengenai 'Apa Itu Virus Corona?', Begini Cara Mengedukasinya
Selain itu, banyaknya tempat-tempat wisata yang tutup juga membuat penurunan signifikan jumlah kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.
"Secara psikologis, kalau banyak tempat-tempat wisata ditutup otomatis membuat penurunan trafik pengunjung mal," ujar Budihardjo.
Diungkapkan dia, sepinya kunjungan di mal relatif hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Sementara untuk pusat perbelanjaan di daerah, hampir tak terkena dampak kekhawatiran virus corona.
"Kalau dari laporan anggota, mal-mal di daerah belum terpengaruh, yang sepi kan di Jakarta."
"Kalau di luar Jakarta mungkin karena kasusnya tidak banyak," tutur Budihardjo.
Melansir Intisari, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak berpikiran akan melakukan kebijakan Lockdown.