Follow Us

Awalnya Cuma Dianggap Obat Malaria, 100 Pasien Sembuh dari Virus Corona Gara-Gara Kosumsi Ekstrak dari Pohon Ini, kok Bisa?

Yulia Susanti - Senin, 16 Maret 2020 | 12:45
100 Pasien Sembuh dari Virus Corona Gara-gara Kosumsi Ekstrak dari Pohon Ini, Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Alchetron

100 Pasien Sembuh dari Virus Corona Gara-gara Kosumsi Ekstrak dari Pohon Ini, Begini Penjelasan Ilmiahnya!

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/03) Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran, Keri Lestari mengatakan bahwa klorokuin fosfat yang ditemukan dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.

“Klorokuin biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria dan berkhasiat sebagai agen anti-inflamasi untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus,” tutur Keri.

Klorokuin fosfat telah menunjukkan aktivitas yang nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia pasien Covid-19, dalam uji klinis multisenter yang dilakukan di China.

Baca Juga: Tak Perlu Panik Jika Ditanya Anak Mengenai 'Apa Itu Virus Corona?', Begini Cara Mengedukasinya

"Penelitian mengungkapkan bahwa klorokuin juga memiliki potensi aktivitas antivirus spektrum luas dengan meningkatkan pH endosom yang diperlukan untuk fusi virus atau sel, serta mengganggu glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV," lanjutnya.

Selama ini, klorokuin diproduksi di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung.

Namun sejak tahun 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Warga India Ramai-Ramai Tenggak Urine Sapi, Percaya Bisa Jadi Obat Mujarab Virus Corona: Kami Sudah Minum Urine dan Mandi Kotoran Sapi 21 Tahun dan Tak Merasa Perlu Konsumsi Obat Luar Negeri

"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," tuturnya.

Penelitian lanjutan tentang klorokuin fosfat sebagai obat virus corona ini akan dilakukan kembali di Universitas Padjadjaran dan obatnya kembali diproduksi di Bandung.

"Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kami sudah berkomunikasi dengan Kimia Farma, mereka sudah pertimbangkan untuk produksi kembali," jelasnya.

Baca Juga: 5 Tahun Mengabdi Tangani Penyakit Khusus Isolasi, Ini Sosok Perawat Wita Tamala yang Jaga Pasien Corona, Selalu Dapat Pesan Khusus dari Keluarga hingga Curhat dengan Pasien

Source : gridfame.id

Editor : Grid Star

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular