Melonjak, Sri Mulyani Buka Suara Anggaran Kesehatan dari RAPBN Rp255,3 Triliun Tahun 2022

Selasa, 07 September 2021 | 16:30
Instagram @smindrawati

Sri Mulyani

GridStar.ID - Di tengah pandemi covid-19, pemerintah menggelontorkan sejumlah dana untuk anggaran kesehatan.

Apalagi, genjotan 1 juta vaksinasi sehari sudah berjalan dan akan dilaksanakan hingga 2021 mendatang.

Melonjaknya anggaran kesehatan dari RABPN membuat Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI buka suara.

Baca Juga: Kabar Gembira, Sri Mulyani Ketuk Palu Insentif PPnBM Sejumlah Mobil Jadi 25 Persen! Simak Daftarnya

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebear Rp 255,3 triliun, atau 9,4% dari belanja negara.

Bahkan, angka tersebut lebih tinggi dari amanat Undang-Undang (UU) Kesehatan minimal 5% dari APBN.

Sri Mulyani mengtakan, dari anggaran tersebut, alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19 bidang kesehatan diperkirakan mencapai Rp 115,9 triliun melalui strategi yang lebih adaptif dan berkesinambungan guna melindungi keselamatan masyarakat seluas- luasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimis Utang Negara Bakal Terbayar dari Pajak, Ekonom Komentar Ini

Ia bilang pemanfaatan anggaran tersebut akan diarahkan pada penyelesaian program vaksinasi dan antisipasi vaksinasi lanjutan, serta berbagai penanganan kesehatan seperti penguatan 3T (testing, tracing, and treatment), klaim biaya perawatan pasien covid-19, penyediaan obat, dan insentif tenaga kesehatan.

"Program vaksinasi masih menjadi fokus pemerintah, melalui berbagai upaya akselerasi guna mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity," kata Sri Mulyani saat menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (24/8).

Di sisi lain, Sri Mulyani menyampaikan sampai dengan bulan Juni 2021, target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari telah tercapai.

Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Baru Tahu, Mulyani Ungkap 27 Juta Orang Kaya di Indonesia Bakal Vaksin Mandiri Tahun 2022, Berbayar!

Diharapkan akan semakin meningkat seiring dengan upaya percepatan vaksinasi diantaranya melalui pelibatan pemda, personil TNI/Polri, dan bidan yang dikoordinasikan oleh BKKBN.

Untuk selanjutnya pada tahun 2022, upaya menjaga ketersediaan vaksin serta keterjangkauan harga vaksin akan terus diupayakan, antara lain dengan menjalin kerjasama baik secara bilateral maupun multilateral dan mengupayakan produksi vaksin dalam negeri melalui dukungan kerjasama dengan berbagai pihak.

"Upaya percepatan vaksinasi akan dilakukan melalui pelaksanaan program vaksinasi yang dibiayai APBN maupun skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat mampu," kata dia.

Baca Juga: Bak Amini Skenario Sri Mulyani PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu, Satgas Covid-19: Jika Belum Terkendali...

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong agar kampanye/edukasi dan pengawasan disiplin protokol kesehatan antara lain memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas (5M) tetap berlangsung, sehingga penyebaran kasus Covid-19 dapat dikendalikan.

Secara rinci, tahun depan kebijakan anggaran kesehatan akan diarahkan untuk mendukung reformasi sistem kesehatan, dalam lima hal.

Pertama, transformasi layanan primer, antara lain melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotif dan preventif (termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi.

Baca Juga: Bak Amini Skenario Sri Mulyani PPKM Darurat Diperpanjang 6 Minggu, Satgas Covid-19: Jika Belum Terkendali...

Kedua, transformasi layanan rujukan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan tempat tidur dan akreditasi Rumah Sakit, serta peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan.

Ketiga, transformasi ketahanan kesehatan, antara lain dalam bentuk peningkatan kemandirian farmasi dan alkes serta penguatan ketahanan tanggap darurat.

Keempat, Peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan.

Baca Juga: Sri Mulyani Anggarkan Bansos Naik Rp187,84 Triliun Usai Kabar PPKM Darurat Diperpanjang, 10 Program Disiapkan: Sembako hingga Kuota Internet

Kelima, pengembangan teknologi informasi dalam layanan kesehatan, seperti telemedicine serta digitalisasi layanan Posyandu, Puskesmas dan RS.

"Dengan langkah reformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan anggaran kesehatan dapat memenuhi aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan mutu," ucap Menkeu.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Sri Mulyani memberi penjelasan soal lonjakan anggaran kesehatan dalam RAPBN 2022. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya