Sukses Jualan Sapi via Daring, Sarjana Komputer Ini Ungkap Pembelinya dari Pehobi Kalangan ASN, Pejabat, dan TKI

Senin, 05 Oktober 2020 | 11:15
KOMPAS.COM

Sarjana komputer ini sukses jualan sapi via daring, dengan omzet yang mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.

GridStar.ID – Pandemi Covid-19 tak hanya membawa kisah sedih, tapi ada juga cerita tentang keberuntungan.

Seperti yang dialami seorang sarjana komputer yang sukses jualan sapi via daring.

Bahkan dia berhasil menggaet pembeli dari sektor lain, yaitu pehobi dari kalangan ASN, pejabat, dan TKI.

Baca Juga: Tambah Daftar Pekerja Asing, di Tengah Pandemi Covid-19 150 TKA China Baru Masuk ke Kepulauan Riau untuk Garap Proyek PLTU

Seperti dilansir dari Kompas.com, pemuda itu bernama Teguh Topo (29), warga Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.

Teguh tak menyangka penjualan sapi yang dilakukan secara daring melejit di tengah pandemi Covid-19.

Sarjana komputer jebolan UII Yogyakarta ini meraup omzet antara Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Umumkan Bansos dari Pemerintah yang Janjikan Subsidi Bunga KPR dan Kendaraan Bermotor, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Teguh menceritakan, awal mula berjualan sapi via daring ketika pembeli sapi tidak hanya digandrungi petani dan peternak.

“Saat ini ada sektor lain seperti pehobi seperti ASN, pejabat, TKI, dan perantau,” kata Teguh, Jumat (2/10).

Dia mengatakan, mereka mencari pedagang sapi yang mudah dijangkau dan diakses lantaran terkendala jarak dan waktu.

Baca Juga: Sepi Job Gara-Gara Pandemi Covid-19, Ihsan Tarore Banting Setir Jualan Donat Kentang hingga Turun Sendiri ke Dapur: Namanya Domisol, Donat Ihsan Idol

“Para pehobi itu tidak mungkin membeli sapi ke pasar atau turun langsung ke petani karena kesibukan pekerjaannya. Untuk itu, mereka cari sapi via online,” kata Teguh.

Teguh memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook untuk memasarkan sapinya. Menurut dia, di media sosial sering terjadi transaksi jual beli tanpa harus melihat sapi secara langsung.

Selain itu, masyarakat tidak perlu berdesak-desakan ke pasar hewan untuk membeli sapi. Pembeli cukup melihat sapi yang akan dibeli melalui ponsel dari rumah.

Baca Juga: Kabar Baik, Epidemiolog Ungkap Petaka Jika Pilkada Serentak Tak Ditunda saat Pandemi Covid-19: Potensi Jumlah Kasus 2.084.560

“Paling ramai berjualan di Facebook karena banyak forum jual beli sapi online seluruh kota di situ,” ungkap Teguh.

Untuk memaksimalkan pemasarannya, Teguh mengunggah video dagangannya ke akun YouTube dan Instagram dengan nama @sapi_pedia.

Khusus akun di YouTube, Teguh mengunggah video satu per satu sapi yang berisi spesifikasi, kualitas, postur, jenis sapi, umur, jenis kelamin, dan harga.

Baca Juga: Kabar Baik di Tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Bakal Beri Subsidi Gaji ke Tenaga Honorer Sejumlah Rp398.000, Caranya?

Bila ada pelanggan yang tertarik membeli dan menawar sapinya, cukup mengirim tangkapan layar video ke nomor WhatsApp.

Setelah itu, dia akan mengirimkan lengkap video sapi dari jarak dekat dan jarak jauh yang ditawar pembeli.

Setelah mencapai kesepakatan harga, pembeli wajib mentransfer uang muka sebagai tanda jadi minimal 5 persen. Setibanya di lokasi, pembeli wajib melunasi sisa uang kekurangannya.

Baca Juga: Bingung Cari Kerja di Masa Pandemi Covid-19? Intip Peluang Jadi Pengusaha untuk Tekan Angka Pengangguran!

Omzet penjualan sapi tidak bisa ditentukan per bulannya. “Omzet sekitar Rp 40 hingga Rp 60 juta,” kata Teguh.

Satu ekor sapi betina super usai empat bulan dijual minimal diharga Rp 7 juta, sedangkan sapi jantan dengan usia yang sama dibanderol mulai Rp 11 juta.

Untuk menstok sapi, Teguh berbelanja sapi setiap pasaran Jawa (Pahing) sekitar 30 ekor di Yogyakarta. “Sehari bisa laku 20 ekor,” kata Teguh.

Baca Juga: Negaranya disebut Jadi Biang Keladi Pandemi Covid-19 hingga Buat Indonesia Kelimpungan, Tiba-tiba 450 TKA China Datang di Bintan untuk Bekerja

Dalam satu bulan, Teguh bisa menjual 200 ekor sapi. Jenis sapi unggulan yang ditawarkan mulai dari simetal, limousin, hingga peranakan ongole (PO) Kebumen.

Untuk meyakinkan pembelinya, Teguh juga memberikan garansi uang kembali 100 persen bila sapi yang diterima tidak sehat.

Sapi yang sakit ditangani hingga sembuh dengan semua biaya ditanggung oleh Teguh. “Saya berikan garansi sapi itu sampai mapan,” kata Teguh.

Baca Juga: Menyayat Hati, Perawat Ini Tak Kuasa Menahan Air Matanya di Hadapan Jokowi Lantaran Harus Relakan Gaji Terpotong Selama Pandemi Covid-19

Garansi itu diberikan lantaran biasanya sapi yang sudah dibeli sampai rumah dalam kondisi stres. Dari situ muncul beberapa gejala penyakit sehingga membutuhkan penanganan dokter hewan.

Meski dia jebolan sarjana komputer, Teguh sejak kecil sudah mengenal dunia persapian. Apalagi, orangtua dan keluarganya banyak yang berkecimpung dalam bisnis jual beli sapi.

Hanya saja, transaksi jual belinya dengan model konvensional.

Baca Juga: Tak Kehabisan Akal saat Pandemi Covid-19 Menyerang, Hotel Mewah Ini Sulap Kolam Renang Berkelasnya Jadi Tambak Ikan Demi Bisa Gaji Karyawannya

Saat pandemi tiba, omzet penjualan sapinya laku keras. Maklum, banyak orang takut ke pasar mengingat makin masifnya penularan virus corona (Covid-19).

“Orang takut kerumunan akhirnya banyak yang beli di online,” kata Teguh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Teguh Topo, Sarjana Komputer Asal Wonogiri Sukses Jualan Sapi via Daring.(*)

Editor : Yunus

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya