GridStar.ID - Peristiwa memilukan dialami pria asal Pekalongan bernama Antariksa (48) ini.
Diketahui ia sempat membantu memakamkan jenazah yang tak diketahui identitasnya yang ditemukan warga 3 bulan yang lalu.
Antariksa merupakan pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan.
Ia memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas dan mengira jasad itu merupakan anak punk.
Ternyata orang yang telah dimakamkan itu merupakan putranya sendiri.
Antariksa pun kaget mengetahui fakta tersebut, ia telah melakukan pencarian terhadap anaknya itu.
Sang anak yang bernama Surya Maulana Putra (15) memang sedang dicarinya selama 3 bulan terakhir.
Sosok mayat lelaki yang ternyata anaknya itu ditemukan warga di jalan Dr. Sutomo, Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, pada Jumat (24/04).
Surya diketahui telah menghilang sejak 18 April 2020 lalu.
Ia adalah anak keempat dari Antariksa dan Faekoh.
"Sejak hilang, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Babinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang panggilan akrabnya Antariksa dikutip dari tribunnews.
Sehari setelah Surya menghilang, Antariksa mendapatkan kabar dari teman putranya bahwa anaknya pergi dengan KNP (17) alias NK.
NK merupakan tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.
Kemudian Antariksa mencari keberadaan dari NK yang diketahui berada di Setono, Kecamatan Pekalongan.
"Pada saat dimintai keterangan, NK mengaku bahwa pergi bersama Surya ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan NK bahwa Surya pergi duluan.
Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian.
Karena tidak percaya, saya ditemani pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya tapi hasilnya nihil," jelas Antariksa.
Ia pun percaya pada keterangan yang disampaikan dari NK.
"Setiap hari ia mencari keberadaan anaknya. Hasilnya nihil terus. Banyak, teman saya dan orang yang curiga sama NK tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrah pada Yang Maha Kuasa," jelasnya.
Seminggu setelah Surya menghilang, ia mendapatkan informasi ditemukan sesosok mayat di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
Tak ada identitas yang ditemukan, terlebih mayat tersebut sudah tak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.
Antariksa sempat curiga dengan ciri-ciri mayat yang ditemukan tersebut.
"Penemuan mayat tersebut pada tanggal (24/4/2020). Tugas saya kan, sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas.
Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung.Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.
Setelah dimandikan dan disalatkan, mayat tersebut dimakamkan dan diberi batu nisan dengan tanda x di sana.
Ia mengaku memperlakukan mayat tersebut dengan cara tak biasa.
Antariksa terus berdoa di pusara anak tanpa identitas itu.
"Begitu spesial sekali saya perlakukan mayat tersebut, saya belikan batu nisan dan saya juga terus berdoa di pusara anak tanpa identitas tersebut.
Saya sering ke sana karena saya rindu dengan anak saya," katanya.
Ia baru menyadari bahwa anak itu adalah putranya yang hilang selama ini setelah mendapatkan informasi dari media sosial.
"Kakaknya Surya melihat di sosial media, bahwa NK ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan.
Terus, banyak warga yang bilang bahwa NK juga terlibat kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan membusuk di jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Noyontaansari," tutur Nanang.
Mengetahui kabar tersebut, ia pun langsung pergi ke kantor polisi dan mengkonfirmasi keberadaan Surya pada NK.
"Saya datang ke kantor polisi karena saya yakin, anak saya jadi korban pembunuhan oleh NK. Tapi, saat saya ke kantor polisi NK masih diperiksa," tuturnya.
"Tapi saya pastikan, jasad yang ditemukan tanpa identitas tersebut merupakan anak saya.
Lalu, saya langsung datang ke makam, berdoa serta membersihkan kuburan anak saya," katanya.
Antariksa juga memastikan hal itu setelah melihat kendaraan yang dimodifikasi Surya berada di Kabupaten Batang.
"Saya dengar, bahwa kendaraan (bb) Surya yang sudah dimodifikasi berada di Batang.
Karena, pelek motor yang berwarna emas itu tidak diubah dan saya ingat sekali," ujarnya. (*)