Andalkan Program Jokowi Selama Pandemi, Peserta Kartu Prakerja Gigit Jari Dana Insentif Tak Kunjung Cair, Ini Kata Pihak Pemerintah

Jumat, 19 Juni 2020 | 12:02
Kompas.com

Andalkan Program Jokowi Selama Pandemi, Peserta Kartu Prakerja Gigit Jari Dana Insentif Tak Kunjung Cair, Ini Kata Pihak Pemerintah

GridStar.ID - Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan ekonomi rakyat di tengah pandemi virus corona.

Salah satunya dengan melaksanakan program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja ini membiayai para pencari kerja untuk mendapat pelatihan selama masih menganggur.

Baca Juga: Tak Lolos di Gelombang Pertama? Cari Tahu Dulu Tes Kartu Prakerja hingga Insentif yang Diberikan, Bukan Uang Cuma-Cuma!

Namun sayang, banyak peserta program Kartu Prakerja yang mengeluh belum mendapatkan pencairan insentif bulan kedua.

Seharusnya insentif sudah bisa mereka dapatkan sepekan lalu, tepatnya tanggal 10 Juni 2020.

Nyatanya, hingga kini status insentif dalam dashboard profile Kartu Prakerja mereka berstatus masih dalam proses.

Baca Juga: Kabar Baik, Tak Cuma Kartu Prakerja, Ini 5 Langkah Jokowi Tuntaskan Pengangguran yang Diputus Hubungan Kerja Perusahaan di Tengah Wabah Virus Corona

Ivon Belike (24), peserta program yang merupakan karyawan swasta yang dirumahkan semenjak pandemi virus corona (Covid-19), mengaku, ia belum juga mendapat kejelasan mengenai status insentif yang seharusnya dia kantongi.

"Bulan kedua belum cair, dijadwalkan tanggal 10 Juni, tapi sampai sekarang belum ada juga," ujar dia dilansir dari Kompas.com, Kamis (18/06).

Ivon mengaku, kendala pencairan insentif sebenarnya sudah terjadi sejak bulan pertama pada Mei lalu.

Baca Juga: Demi Bisa Ambil Uang Sebesar Rp 278.000, Seorang Anak Seret Ibunya yang Berusia 100 Tahun dengan Ranjang Anyaman ke Bank

Dia mengatakan, seharusnya insentif sudah bisa didapatkan pada tanggal 11, tetapi baru bisa cair pada tanggal 13 Mei.

Ivon pun mengaku telah menghubungi pihak layanan konsumen Kartu Prakerja beberapa kali.

"Tapi, tanggapan mereka proses pencairan insentif sedang mengalami antrean tinggi," ujar dia.

Baca Juga: Kabar Baik! Awalnya Akan Diberikan Selama 3 Bulan Saja, Sri Mulyani Ungkap Bansos Akan Diperpanjang Hingga Desember, Tapi...

Hal yang sama juga dialami oleh Ruswandi (22).

Ruswandi mengatakan, dirinya belum menerima dana insentif bulan pertama yang seharusnya cair bulan ini.

Padahal, dirinya sudah menyelesaikan pelatihan yang membutuhkan waktu selama satu bulan.

"Saya sudah melaksanakan pelatihannya dan mendapatkan sertifikatnya, infonya sih masih dalam proses evaluasi, cuma saya kurang tahu sampai kapan," ujar dia.

Baca Juga: Sudah Ketok Palu Bakal Naik Lagi, Kemenkeu Sebut Iuran BPJS Kesehatan Masih Lebih Murah Lantaran Dapat Bantuan Pemerintah: Harusnya...

Ruswandi mengaku mendaftar program Kartu Prakerja yang merupakan program kampanye andalan Presiden Joko Widodo untuk menambah kemampuan sekaligus penghasilan tambahan.

Pasalnya, dirinya kini tengah kehilangan sumber penghasilan utamanya akibat pandemi Covid-19.

"Saya harus membiayai keluarga juga, jadi saya memanfaatkan program ini juga selama pandemi," ujar dia.

Baca Juga: Bak Tebal Muka, Ibu-Ibu Penerima Bansos Kepergok Bima Arya Asyik Habiskan Uang Bantuan untuk Belanja Baju Lebaran di Pasar, Wali Kota Bogor: Prihatin Dulu...

Pihak Kartu Prakerja pun meminta peserta yang belum menerima insentif untuk bersabar atas ketidaknyamanan tersebut.

Adapun dalam media sosial Instagram @prakerja.go.id, pihak Kartu Prakerja menyatakan saat ini proses pencairan insentif tengah ditunda.

"Mohon maaf, saat ini proses pencairan insentif masih ditunda hingga evaluasi selesai dilakukan. Mohon dapat ditunggu info selanjutnya ya," tulis mereka.

Baca Juga: Angin Segar, Ada Bansos Besar-besaran akan Disalurkan H-5 Lebaran

Melansir Kompas.com, pemerintah menargetkan pembukaan pendaftaran hingga November 2020 untuk menjaring 5,6 juta peserta.

Setiap peserta akan mendapatkan manfaat Rp 3,55 juta per peserta dengan total anggaran mencapai Rp 20 triliun.

Adapun rincian anggarannya, Rp 1 juta diberikan dalam bentuk voucer untuk membeli paket pelatihan.

Selanjutnya, insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, sisanya uang survei masing-masing Rp 50.000 untuk tiga kali survei.

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Instagram, kompas

Baca Lainnya