Indonesia Masih Terkungkung Wabah Virus Corona, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Permohonan Maaf: Pemerintah Mohon Maaf, Bahaya Corona Belum Hilang

Senin, 25 Mei 2020 | 07:00
Tribunnews

Indonesia Masih Terkungkung Wabah Virus Corona, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Permohonan Maaf: Pemerintah Mohon Maaf, Bahaya Corona Belum Hilang

GridStar.ID- Permintaan maaf beberapa waktu lalu disampaikan oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.

Hal ini disampaikannya terkait wabah virus corona yang masih belum hilang dari Tanah Air.

Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maafnya atas nama pemerintah.

Baca Juga: Ungkap Pagebluk Corona Akan Segera Mereda, Sosok Ini Justru Sebut Indonesa Bakal Alami Gesekan Usai Pandemi Hingga Sudutkan Satu Pihak, Ada Apa?

Permohonan maaf ini disampaikannya dalam siaran pers resmi Sekretariat Wakil Presiden pada Kamis, (21/05).

"Kami pemerintah mohon maaf karena memang bahaya belum hilang. Bahaya corona ini belum hilang," kata Ma'ruf, seperti dikutipdariKompas.com.

Dengan jumlah penduduk yang lebih dari200 juta memang tidak mudah untuk memutus penyebaran covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Mulai Bermutasi, Para Ahli Mulai Teliti Gejala Langka Pada Pasien Positif Covid-19, Apa Saja?

Dibanding negara-negara ASEAN lainnya, memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia, jauh lebih sulit.

Sebab jumlah penduduk negara ASEAN lain tidak sebanyak masyarakat Indonesia.

Terlebih bukan rahasia lagi, tidak sedikit rakyat di Tanah Air yang membangkang aturan PSBB dan imbauan pemerintah.

Baca Juga: Pilu! Bocah Berusia 2 Tahun yang Positif Virus Corona Ini Harus Berpisah dari Orang Tuanya untuk Jalani Karantina dan Lebaran Sendirian

Baru-baru ini seoranginfluencerbahkan dengan gamblang mengatakan tak pernah memakai masker saat keluar rumah.

Ada pula yang mengatakan tidak perlu terlalu sering mencuci tangan jika hendak makan.

Pernyataan-pernyataan sembrono yang dilontarkaninfluenceritu dianggap mengkhawatirkan.

Baca Juga: Bak Kebal Corona, Banyak Warga yang Nekat Belanja Baju Lebaran hingga Ngotot Mudik, Bima Arya Ungkap Susahnya Melawan Kultur: Merasa Ini Penyakit Orang Kaya

Pasalnya, mereka dapat mempengaruhi para pengikutnya di sosial media.

Adapun Ma'ruf Amin dalam pernyataannya menambahkan, ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan turut mempersulit pemutusan mata rantai Covid-19.

Twitter/@nonaaellen

Di tengah pandemi dan PSBB Jakarta, warga berkerumun hadiri seremoni penutupan McDonald's Sarinah

Ia juga menyayangkan, karena masih banyak rakyat yang tidak memakai masker dan tidak jaga jarak saat beraktifitas di luar rumah.

Baca Juga: Sempat Menjadi Zona Merah, Kota Ini Bebas Covid-19 dan Akhiri PSBB Jelang Lebaran, Apa yang Dilakukan Pemerintah Daerah Untuk Menangani Covid-19?

Ma'ruf sempat bersyukur dan mengatakan penambahan kasus harian pasien positif corona menunjukkan tren penurunan.

Namun penambahan infeksi terbaru justru mengatakan sebaliknya.

Indonesia untuk kali pertama melaporkan lonjakan infeksi mencapai 973 kasus pada 21 Mei 2020.

Baca Juga: Ngotot Kosumsi Obat Demam Berdarah untuk Cegah Virus Corona, Aksi Donald Trump Bikin Geger Para Ilmuwan Dunia yang Beri Peringatkan Efek Samping Membahayakan

Oleh karenanya Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta agar masyarakat bersabar.

Terlebih hari raya Idul Fitri akan segera tiba.

Ia mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat Iduk Fitri di rumah masing-masing agar jumlah kasus tidak bertambah.

Baca Juga: Kabar Buruk Lonjakan Kasus Covid-19 Capai 20.000, Ratusan Tenaga Medis Justru Telan Pil Pahit Dipecat dari Rumah Sakit, Bagaimana Nasib Pasien Corona?

Seperti diketahui, berada di kerumunan diyakini berpengaruh banyak terhadap penambahan kasus infeksi virus corona.

"Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan Idul Fitri dilakukan di rumah," kata Ma'ruf.

"Tidak di masjid atau di lapangan terbuka. Karena situasi keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19," lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Gonta-ganti Aturan, Luhut Pandjaitan Akui Masyarakat Memang Harus Berdamai dengan Corona, Sang Menteri: Kita Memang Belum Ada Pengalaman...

MengutipKompas.comviaTribun Jogja, pada siaran pers sebelumnya, Senin (11/5), Ma'ruf sempat mengatakan bahwa pemerintah telah memiliki program pemulihan kondisi negara pasca pandemi.

"Pemerintah telah memiliki program-program yang akan dilakukan untuk mengembalikan posisi Indonesia menjadi stabil kembali," katanya.

Sektor-sektor terdampak akan dilakukan penguatan agar kembali normal.

Baca Juga: Beli Makanan dengan Pesan Antar Belum Tentu Bebas Penularan Virus Corona, BPOM Bagikan Saran Penting Untuk Atasinya!

Mulai dari ekonomi kelompok usaha besar (UMB) maupun usaha mikro kecil (UMK), termasuk adanya upaya pemenuhan hajat dan pemberdayaan hidup kelompok miskin.

"Ini juga harus mendapatkan perhatian untuk memulihkan kembali suasana ekonomi kita pada masa yang akan datang," kata dia.

Sementara itu, saat ini pemerintah tengah fokus pada tiga kebijakan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Yakni melakukan tes masif dan agresif, perawatan dan pengobatan intensif, serta penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya