Terungkap Penampakan Institut Virologi Wuhan yang Punya Ribuan Virus yang Tersimpan di Dalamnya hingga Sempat Disebut Asal Muasal Virus Corona

Jumat, 08 Mei 2020 | 09:30
HECTOR RETAMAL/AFP/Tribunnews

Institut Virologi di Wuhan dan ilustrasi kegiatan penelitian

GridStar.ID - Institut Virologi yang ada di Wuhan sempat menjadi buah bibir di dunia internasional.

Tempat tersebut sempat dituding sebagai sumber awal virus corona berasal.

Presiden Amerika Serikat Donald Trumps dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mengatakan tempat itu sebagai asal muasal tersebarnya virus yang mengegerkan dunia.

Baca Juga: Mengerikan! Mutasi Covid-19 Muncul di Eropa, Dinilai Lebih Berbahaya dan Lebih Mudah Menular dari Virus Corona, Ini Penjelasannya

Banyak spekulasi mengenai asal virus ini, mulai dari pasar hingga laboratorium yang letaknya tak jauh dari pasar di Wuhan.

Akan tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Washington tidak memiliki bukti sahih untuk mendukung klaim "spekulatif" ini.

Sementara itu para ilmuwan meyakini bahwa virus corona SARS-CoV-2 menular dari hewan ke manusia, yang kemungkin berawal di pasar Wuhan yang menjual daging hewan eksotis.

Baca Juga: Cerita Kesembuhan Pasien Positif Covid-19, Pria Asal Korea Selatan Beri Kesaksian Pulih 100 Persen dengan Lakukan Hal Ini: Corona Bisa Dikalahkan, Saya Sepenuhnya Pulih

Ahli epidemiologi terkemuka AS Anthony Fauci mengamini pernyataan WHO, dengan menyebut semua bukti sejauh ini "sangat menunjukkan" virus itu berasal dari alam.

Lalu Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (06/05) mengecam Pompeo tidak memiliki bukti atas tuduhannya, dan pertanyaan tentang asal mula virus seharusnya diserahkan ke para ilmuwan "bukan politisi yang berbohong untuk tujuan politik domestik mereka sendiri."

Apa yang dilakukan peneliti di Institut Virologi Wuhan?

Baca Juga: Bak Angin Segar bagi Indonesia Usai Pandemi Corona Berakhir, Hutang Rp 43 Ribu Triliun Menanti Amerika, Begini Nasib Rupiah ke Depan di Tengah Krisisnya Ekonomi Paman Sam!

Dilansir dari AFP Kamis (7/5/2020), pekerjaan para ilmuwan lab membantu menjelaskan kronologi patogen Covid-19 di awal wabah melanda Wuhan.

Pada Februari, mereka menerbitkan karya yang menyimpulkan virus itu berbagi identitas urutan 79,6 persen dengan virus corona SARS, dan 96 persen identik dengan tingkat genom keseluruhan dengan virus corona yang ditemukan di kelelawar.

Para peneliti laboratorium telah melakukan penyelidikan ekstensif pada hubungan antara kelelawar dan wabah penyakit di China.

Baca Juga: Bikin Gemas! Tanggapan Arsya dan Arsy Saat Anang Ashanty Tak Bisa Kerja Hingga Takut Tak Bisa Bayar Biaya Sekolah Mereka Setelah Lama Terkurung Karena Corona

Mereka juga menyoroti pentingnya bersiap menghadapi virus yang berpotensi menyebar dari reservoir alami ke komunitas manusia.

Para ilmuwan berpikir Covid-19 berasal dari kelelawar dan bisa ditularkan ke manusia melalui mamalia lain seperti trenggiling, tetapi sejauh ini belum ada jawaban pasti.

Apa yang disimpan di Institut Virologi Wuhan?

Baca Juga: Optimis Bulan Juli akan Berakhir, Kini Joko Widodo Justru Khawatir Terjadinya Ledakan Gelombang Kedua Wabah Virus Corona di Tanah Air karena Hal Ini

HECTOR RETAMAL/AFP
HECTOR RETAMAL/AFP

Laboratorium Institut Virologi Wuhan

Laboratorium ini adalah bank virus terbesar di Asia yang memelihara lebih dari 1.500 jenis virus. Kompleksnya berisi laboratorium dengan keamanan tingkat pertama d Asia, untuk menangani patogen Kelas 4 (P4) seperti Ebola.

Lab P4 yang nilai asetnya seharga 42 juta dollar AS (Rp 636,8 miliar) dibuka pada 2018, sedangkan lab P3 telah beroperasi sejak 2012.

Komunitas intelijen AS telah menyimpulkan virus corona bukan buatan manusia.

Baca Juga: Belum Selesai Perangi Wabah Virus Corona, Salah Satu Kota di Indonesia Justru Alami Bencana Alam hingga Buat Warga Kelimpungan, Ini yang Terjadi!

Namun mereka masih terus menyelidiki apakah wabah ini dimulai dari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau dari "kecelakaan" di lab Wuhan.

Mungkinkah ada kebocoran?

The Washington Post mengabarkan, para pejabat khawatir tentang standar keselamatan yang tidak memadai terkait penanganan virus ini oleh peneliti di lab dengan keamanan tinggi.

Baca Juga: Kini Tembus 12.000 Kasus Virus Corona, Ini 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi, Kabar Baiknya Tingkat Kesembuhan Jauh Lebih Besar dari Kematian!

Institut Virologi Wuhan mengatakan, telah menerima sampel virus yang tidak diketahui pada 30 Desember, menentukan urutan virus genom virus pada 2 Januari, dan menyerahkan informasi tentang patogen itu ke WHO pada 11 Januari.

Shi Zhengli salah satu pakar virus corona kelelawar terkemuka di China yang juga wakil direktur lab P4 Wuhan mengemukakan, dia akan "bertaruh dengan hidupnya bahwa (virus corona baru) tidak ada hubungannya dengan lab," tuturnya pada media pemerintah China.

Lalu dalam sebuah wawancara dengan Scientific American, Shi mengatakan urutan genom SARS-CoV-2 tidak cocok dengan virus corona kelelawar mana pun, yang sebelumnya dikumpulkan dan dipelajari oleh lab-nya.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Wabah Corona, Ilmuwan Uji 47 Obat Lama untuk Mencari Penyembuh Virus Covid-19, Ini Hasilnya!

Sementara itu Pompeo terus bersikeras bahwa asal Covid-19 adalah dari lab, tapi pada Rabu (06/05) ia mengakui tidak ada kepastian.

Apa yang diketahui para ilmuwan tentang virus ini?

Para peneliti telah mencatat, sementara ini tidak ada bukti asal virus corona dari kecelakaan laboratorium, tapi juga tidak ada bukti yang jelas bahwa virus tersebut muncul dari pasar Wuhan.

Baca Juga: Achmad Yurianto Wanti-Wanti, Jika Corona Berakhir Bulan Juli, Kehidupan Tak Bisa Langsung Normal: China pun Sekarang Belum Normal Seperti Semula

Sebuah studi oleh sekelompok ilmuwan China yang diterbitkan dalam The Lancet pada Januari menemukan, pasien pertama Covid-19 tidak ada koneksi ke pasar, juga dengan 13 pasien dari 41 kasus pertama.

WHO pekan lalu mengatakan mereka berharap China akan mengundangnya untuk ikut serta dalam penyelidikan tentang hewan-hewan di asal-usul virus corona.

Akan tetapi Duta Besar China untuk PBB di Jenewa pada Rabu mengatakan, Beijing tidak akan mengundang para ahli internasional untuk menyelidiki sumber Covid-19 sebelum pandemi mereda, sembari menambahkan diperlukan "atmosfer yang tepat". (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya