Terlalu Besar Kepala Sesumbar Tak Ditemukan Kasus Positif Covid-19 di Negaranya, Kim Jong Un Dibuat Malu Bawahannya Sendiri yang Ungkap Kebenaran Soal Virus Corona di Korea Utara: Terjadi di Awal Maret

Selasa, 21 April 2020 | 19:00
Tribun News

Terlalu Besar Kepala Sesumbar Tak Ditemukan Kasus Positif Covid-19 di Negaranya, Kim Jong Un Dibuat Malu Bawahannya Sendiri yang Ungkap Kebenaran Soal Virus Corona di Korea Utara: Terjadi di Awal Maret

GridStar.ID-Saat ini dunia sedang digemparkan dengan wabah virus corona yang telah menewaskan ratusan ribu nyawa.

Virus corona atau yang juga dikenal dengan nama lain Covid-19 disebut-sebut berasal dari Kota Wuhan, China dan menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia kurang dari 3 bulan.

Namun salah satu negara tetangga China yakni Korea Utara mengklaim bahwa negaranya belum ditemukan satu pun kasus virus ini.

Baca Juga: Mengerikan! Tempat Ini Dijuluki Kota Mayat, Tercatat 6700 Kematian dalam 2 Pekan Akibat Virus Corona, Mayat-Mayat Berserakan di Jalanan Lantaran Sudah Tak Ada Lagi Lahan untuk Menguburnya

Melansir dari Grid Pop, Presiden Korea Utara, Kim Jong Un selama ini mengaku bahwa negaranya tidak ada kasus virus corona.

Padahal dua negara tetangganya, China dan Korea Selatan jelas-jelas sudah terdapat puluhan ribu kasus.

Namun, banyak pakar meragukan klaim tersebut.

Baca Juga: Jangan Kena Hoax! Senjata Biologi, Permainan Pemerintah, hingga Teknologi 5G, Ini Sederet Teori Konspirasi Populer Virus Corona yang Menyesatkan!

Korea utara, negara paling tertutup di dunia yang sebelumnya tak mengakui wabah virus corona akhirnya bocorkan kasus pertama.

Seperti yang dilansir dari Tribun News, dalam sebuah acara kuliah umum, otoritas Korea Utara mengatakan bahwa ada kasus infeksi virus corona (Covid-19) yang dikonfirmasi terjadi di negara tersebut pada awal Maret.

Dilaporkan Radio Free Asia (RFA), hal tersebut tentunya berbeda dengan klaim resmi Pyongyang yang mengatakan bahwa mereka belum memiliki kasus untuk dikonfirmasi.

Baca Juga: Kabar Gembira Datang Dari China, Ternyata Telah Miliki Bakal Vaksin Virus Corona, Sudah Ada 3 Perusahaan yang Kembangkan Vaksin Covid-19!

Dilansir oleh South China Morning Post (SCMP), para dosen berbicara kepada organisasi dan kelompok pengamat lingkungan, mengatakan ada Covid-19 kasus di negara itu, tanpa memberikan angka.

RFA sendiri mengutip dua sumber, satu di Pyongyang dan satu di Provinsi Ryanggang.

Tribun

(Ilustrasi) virus corona

Para dosen mengatakan, kasus yang dikonfirmasi ada di Pyongyang, Provinsi Hwanghae Selatan dan Provinsi Hamgyong Utara, lapor RFA.

Baca Juga: Alih-Alih Edukasi Soal Virus Corona ke Masyarakat, Ibas Yudhoyono Justru Kena Hujat Netizen karena Unggah Foto Ini

Hamgyong Utara berada di wilayah timur laut negara itu, sementara Hwanghae Selatan berada di bagian barat daya.

Pyongyang sebelumnya telah memperkuat pemeriksaan perbatasan dan memerintahkan orang asing dari negara manapun yang melaporkan kasus Covid-19, untuk melakukan karantina selama 30 hari.

Media pemerintah KCNA pada hari Sabtu (18/04) mengatakan, pihak berwenang Korea Utara ‘melihat apakah masih ada ruang bagi penyakit menular untuk masuk, sejalan dengan blokade lengkap perbatasan, wilayah udara dan perairan’ hingga pandemi virus global terkendali.

Baca Juga: Bak Punya Firasat Tentang Virus Corona Sebelum Kepergiannya, Kebiasaan Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Jadi Sorotan, Adik Ipar Tulis Kalimat Penyesalan: Ternyata Kamu Benar...

Korea Utara akan menutup perbatasannya sepenuhnya sampai infeksi Covid-19 diatasi secara global.

Dalam laporan KCNA juga disebutkan bahwa orang asing yang dikarantina telah dibebaskan.

Korea Utara pada akhir Februari lalu dilaporkan telah mengkarantina sekitar 380 orang asing, termasuk diplomat yang ditempatkan di ibukota Pyongyang.

Baca Juga: Kabar Baik Disampaikan Ikatan Dokter Indonesia, Virus Corona Akan Mati Setelah 14 Hari Di Dalam Tubuh, Ini Satu Kunci Utamanya!

Korea Utara yang sudah terisolasi dan bersenjatakan nuklir dengan cepat menutup perbatasannya setelah virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya China, dan memberlakukan tindakan pengamanan yang ketat.

Hingga saat ini, Korea Utara belum secara resmi mengonfirmasi satupun kasus virus corona di negaranya.

Sebelumnya, pada awal Maret lalu, pejabat kesehatan senior di Korea Utara bersikukuh negaranya bebas dari wabah virus corona, meski sejumlah kalangan meragukannya.

Baca Juga: Seringkali Ditolak Warga bak Tak Punya Nurani, Padahal Tidak Semua Jenazah yang Dimakamkan dengan Menggunakan Prosedur Penyakit Menular Pasti Positif Virus Corona!

Direktur departemen anti-epidemi di Markas Pusat Darurat Anti-epidemi Pak Myong Su menyatakan, kebijakan yang mereka lakukan membuahkan hasil.

Tribun News

(ilustrasi) penanganan kasus corona di Korea Utara

"Tidak ada seorang pun yang terinfeksi dengan virus corona jenis baru di negara kami sejauh ini," katanya seperti dilansir AFP Kamis (02/04).

"Kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan mendisinfeksi semua barang secara menyeluruh, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara."

Baca Juga: Selama Ini Pasar Hewan Wuhan Selalu Dikambinghitamkan, Kini Pemerintah China Terang-terangan Ungkap Kemunculan Virus Corona Berasal dari Sebuah Laboratorium, Benarkah Digunakan Jadi Senjata Biologis?

Klaim tersebut diragukan banyak pihak.

Para ahli mengatakan Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem perawatan kesehatannya yang lemah, dan para pembelot menuduh Pyongyang menutupi wabah.

Komandan pasukan AS di Korea Selatan (USFK), Jenderal Robert Abrams mengatakan pada Kamis (02/04) bahwa klaim Korea Utara tentang tidak adanya kasus virus corona di negara tersebut adalah “tidak benar”.

Baca Juga: Sudah Ada Sejak 1965 Lalu, Ini Sosok June Almeida, Anak Sopir Bus yang Jadi Peneliti Perempuan Pertama di Dunia Penemu Virus Corona

"Saya bisa memberi tahu Anda bahwa itu adalah klaim yang mustahil berdasarkan semua intel yang telah kita lihat," kata Abrams kepada VOA News.

Militer Korea Utara "dikunci" selama 30 hari pada Februari dan awal Maret karena wabah itu, katanya.

"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka dan di dalam formasi mereka untuk melakukan persis apa yang dilakukan orang lain, yaitu menghentikan penyebaran."

Baca Juga: Sedikit Ditemukan Kasus Positif Covid-19, Terbongkar Rahasia Warga Pulau Dewata Kebal Virus Corona yang Jadi Misteri Bagi Turis Asing!

Daily NK, sebuah organisasi berita Korea Selatan, melaporkan bulan lalu bahwa Covid-19 diyakini telah menewaskan 180 tentara Korea Utarapada bulan Januari dan Februari dan mengirim 3.700 lainnya ke karantina.

Sedangkan menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, hampir 10.000 warga Korea Utara dikarantina karena ketakutan akan virus corona. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Tribun News, Grid Pop

Baca Lainnya