Joni mengatakan, GoA 3 memiliki keunggulan yaitu seluruh operasi kereta dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi potensi kecelakaan akibat human error, meningkatkan akurasi jadwal kereta, dan dapat mengoptimalkan jadwal perjalanan.
Ia mengatakan, jika terjadi gangguan sarana atau prasarana, petugas train attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.
"LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan," ucap dia.
2. Tarif yang diusulkan KAI
Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi mengatakan, pihaknya mengusulkan tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk jarak terdekat, untuk jarak terjauh Rp 25.000. Sementara itu, tarif rata-rata LRT Rp 15.000.
"Ada progresifnya, jadi ada tarif rata-rata, jadi jarak terjauhnya itu kira-kira kalau yang kami usulkan ya yang belum ditetapkan adalah mungkin kira-kira Rp 24.000 - Rp 25.000 untuk jarak terjauh," kata Purnomo saat ditemui di Gedung OCC PT KAI Divisi LRT Jabodetabek, Tambun, Bekasi, Selasa (17/01).
Menurut Purnomo, pemerintah akan memberikan subsidi untuk tarif LRT Jabodebek. Besaran subsidi tersebut, kata dia, akan memengaruhi tarif resmi LRT.
"Kami sedang menunggu penetapan dari pemerintah dari Kementerian Perhubungan karena hal ini terkait dengan besaran subsidi yang akan diberikan pemerintah kepada operasional LRT," ujarnya.
3. Jam operasional
Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo mengatakan, LRT Jabodebek akan mengoperasikan 31 trainset/rangkaian. Adapun setiap trainset/rangkaian LRT Jabodebek terdiri atas 6 kereta. LRT Jabodebek nantinya mampu menganggkut mencapai 1.308 penumpang.
LRT Jabodebek, akan melayani masyarakat mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27 WIB.
Baca Juga: Mengenal LRT Jabodetabek: Jadwal, Harga Tiket, hingga Daftar Stasiun