Menurut Budi, langkah ini bisa membuat subsidi lebih tepat sasaran.
"Jadi mereka yang tidak berhak harus membayar lebih besar dengan membuat kartu mereka yang bisa membayar karena kalau itu berhasil subsidi itu bisa kita berikan kepada sektor yang lain," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian tengah mengkaji pilihan kartu yang akan dimanfaatkan penumpang untuk perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL).
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar subsidi tarif KRL tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Saat ini kami tengah mengkaji pilihan-pilihan kartu perjalanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan membayar," jelas Adita dalam keterangan tertulis, Kamis, (29/12).
Adita mengatakan, tarif KRL masih mendapatkan subsidi untuk memastikan tarif tetap terjangkau dan pelayanan yang baik.
Ia mengatakan, meski adanya kenaikan biaya operasional, belum ada rencana untuk menaikkan tarif KRL.
"Agar besaran PSO (subsidi) tetap dapat dikelola dengan baik dan tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkannya," jelasnya.
(*)