Follow Us

Berlaku Mulai 1 Januari 2023, Daftar UMR di 35 Wiliyah Jawa Tengah

Nadia Fairuz Ikbar - Kamis, 29 Desember 2022 | 13:01
UMP Jawa Tengah 2023 naik
Kompas.com

UMP Jawa Tengah 2023 naik

GridStar.ID - Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk wilayah Jawa Tengah (Jateng) mengalami kenaikan mulai 1 Januari 2023.

Penetapan ini mengacu pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upan Minimum Tahun 2023.

Disadur dari laman resmi Provinsi Jateng, telah ditetapkan besaran upah minimum provinsi ini sebesar Rp 1.958.269,96. Jumlah tersebut naik sebesar 8,01 persen atau Rp 145.234,26 dibandingkan upah minimum 2022 sebesar Rp 1.812.935.

Perlu diketahui bahwa upah minimum ini berlaku bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

Sedangkan bagi para pekerja atau buruh dengan kualifikasi tertentu dapat diberikan upah lebih besar dari UMP.

Sementara itu, pekerja atau buruh dengan masa kerja satu tahun atau lebih, berpedoman pada struktur dan skala upah.

Mengacu pada Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, penetapan upah minimum memperhatikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta nilai alfa.

Nilai alfa merupakan wujud indeks tertentu, yang menggambarkan kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu, dalam rentang 0,1 hingga 0,3.

Penentuan nilai alfa ini harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja. Dalam hal ini, data yang digunakan untuk perhitungan penyesuaian nilai upah minimum, menggunakan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Tarif KRL Naik Rp5000 per 25 KM? Pengamat Sebut Wajar karena UMR Sudah Naik

Upah minimum regional (UMR) Jawa Tengah 2023

Presentasi kenaikan upah minimum tertinggi tahun 2023 di Jawa Tengah adalah sebesar 7,95 persen di Kota Semarang. Rincian nilai UMR kabupaten/kota di seluruh wilayah Jateng sebagai berikut:

  1. Kabupaten Cilacap Rp 2.383.090,46
  2. Kabupaten Banyumas Rp 2.118.123,64
  3. Kabupaten Purbalingga Rp 2.130.980,94
  4. Kabupaten Kebumen Rp 2.035.890,04
  5. Kabupaten Purworejo Rp 2.043.902,33
  6. Kabupaten Wonosobo Rp 2.076.208,98
  7. Kabupaten Magelang Rp 2.236.776,91
  8. Kabupaten Boyolali Rp 2.155.712,29
  9. Kabupaten Klaten Rp 2.152.322,94
  10. Kabupaten Sukoharjo Rp 2.138.247,70
  11. Kabupaten Wonogiri Rp 1.968.448,32
  12. Kabupaten Karanganyar Rp 2.207.483,64
  13. Kabupaten Sragen Rp 1.969.569,00
  14. Kabupaten Grobogan Rp 2.029.569,04
  15. Kabupaten Blora Rp 2.040.080,17
  16. Kabupaten Rembang Rp 2.015.927,08
  17. Kabupaten Pati Rp 2.107.697,44
  18. Kabupaten Kudus Rp 2.439.813,98
  19. Kabupaten Jepara Rp 2.272.626,63
  20. Kabupaten Demak Rp 2.680.421,39
  21. Kabupaten Semarang Rp 2.480.988,00
  22. Kabupaten Temanggung Rp 2.027.569,32
  23. Kabupaten Kendal Rp 2.508.299,90
  24. Kabupaten Batang Rp 2.282.025,72
  25. Kabupaten Pekalongan Rp 2.247.345,90
  26. Kabupaten Pemalang Rp 2.081.783,00
  27. Kabupaten Tegal Rp 2.106.237,58
  28. Kabupaten Brebes Rp 2.018.836,92
  29. Kota Magelang Rp 2.066.006,64
  30. Kota Surakarta Rp 2.174.169,00
  31. Kota Salatiga Rp 2.284.179,97
  32. Kota Semarang Rp 3.060.348,78
  33. Kota Pekalongan Rp 2.305.822,66
  34. Kota Tegal Rp 2.145.012,11
  35. Kabupaten Banjarnegara Rp 1.958.169.69
Sebagai informasi, presentasi kenaikan terendah sebesar 6,4 persen di Kabupaten Kudus dikarenakan pertumbuhan ekonomi berada pada angka negatif, sehingga sesuai ketentuan kenaikan berdasarkan inflasi.

Ditegaskan bahwa Kabupaten Banjarnegara wajib menaikkan sesuai nilai UMP Jateng, sebab nilai UMK 2023 di bawah UMP 2023.

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Baca Lainnya

Latest