Baca Juga: Bagaimana BPJS Ketenagakerjaan Jika Pindah Kerja? Ini Cara Urusnya
Dari bagian itu, 2 persen ditanggung oleh pekerja dan 3,7 persen ditanggung oleh pemberi kerja.
Lantas bagaimana simulasi perhitungan manfaat menurut aturan yang baru ini?
Menurut Kemnaker, seperti yang diunggah di akun Instagram @kemnaker, pekerja dengan gaji Rp4 juta dengan masa kepesertaan 5 tahun dan terkena PHK pada usia 30 tahun, akan mendapat manfaat JHT yang jauh lebih besar ketika diambil di usia 56 tahun.
Berikut perhitungannya:Koko seorang pekerja di PT. A dengan upah yang dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp4.000.000 dengan masa kepesertaan 5 tahun.
Koko mengalami PHK pada usia 30 tahun, maka manfaat JHT yang akan diterima Koko adalah sebagai berikut:
Berdasar Aturan Lama:
Iuran JHT: 5,7 % x Rp4.000.000 = Rp 228.000
Total iuran 60 bulan x 228.000 = Rp13.680.000
Pengembangan 5 tahun (5,7% per tahun) = Rp2.120.310
Total Manfaat = Rp15.800.316
Jika menggunakan aturan lama, yakni pada Permenaker No 19 Tahun 2015, total manfaat yang diperoleh Koko yakni sebesar Rp15.800.316.