Kim sangat tidak menyukai pengaruh K-drama, video K-pop, dan film Korea Selatan bahkan sampai memerintahkan "pemerintahnya untuk membasmi invasi budaya".
"Bagi Kim Jong Un, invasi budaya dari Korea Selatan telah melampaui tingkat yang dapat ditoleransi,” kata Jiro Ishimaru selaku pemimpin redaksi Asia Press International Jepang.
"Jika ini dibiarkan, dia khawatir rakyatnya akan mulai mempertimbangkan Korea Selatan sebagai Korea alternatif untuk menggantikan Korea Utara," imbuhnya.
Oleh karena itulah pemerintah Korea Utara mengeluarkan undang-undang pemikiran anti-reaksioner pada Desember 2020. (*)