Kemudian Mahfud MD langsung membenarkan ucapannya. “Bukan kata Polri lah, kata penyidik dan pendukung Sambo yang di kepolisianlah,” ujarnya membenarkan.
Menurut Mahfud jika tak melakukan autopsi ulang, maka kepercayaan publik akan hilang. “Jadi saya bilang, itu jika tidak diautopsi ulang , maka kepercayaan publik akan hilang, akhirnya autopsi ulang,” ujarnya.
Kemudian Deddy Corbuzier penasaran, apakah semua hal yang terjadi atas perintah Menko Polhukam? Dengan tegas Mahfud menyangkal. Menurutnya, ia hanya memberi dorongan sesuai dengan usulan publik yang dinilai masuk akal. “Berarti ini semua atas perintah pak Mahfud? “ tanya Deddy Corbuzier.
“Oh tidak saya hanya memberikan usulan yang juga diambil dari usulan masyarakat yang masuk akal,” jawabnya.
Dijelaskan oleh Mahfud, jika masih banyak pihak yang ingin menutupi kasus ini, sebab takut namanya ikut terseret. “Kemudian masih ada saja yang menutupi, ada yang bilang hasil autopsi tidak boleh dibuka saya jawab, ‘siapa bilang’? Boleh saja dibuka itu ke publik, akhirnya dibuka,” terangnya melanjutkan.
Deddy pun penasaran dengan nama –nama yang akan ikut terseret dalam kasus ini. “Ini kalau dibuka sejujurnya, nanti akan ketahuan lagi yang lain lagi, itu gimana?” tanya Deddy.
Di jawab Mahfud, jika dalam kasus ini sudah ada 31 nama yang ikut terseret. Namun, Mahfud menyentil jika kasus judi, narkoba dan lainnya juga diungkap maka akan banyak lagi nama baru. “Kalau di kasus ini terorganisir ada 31 nama saja, jangan melebar kemana-mana,” paparnya.
“Jangan melebar ke judi, narkoba dan lainnya. Kalau itu nanti ada lagi, banyak itu,” sambungnya sembari tertawa.
Ia juga menyebutkan jika dirinya sudah mengetahui fakta dari kasus ini, namun memang bukan kewenangannya untuk membongkar. “Wah kalau mas Deddy tau yang lebih dalam, sensitif itu lebih parah lagi, makanya saya bicara yang udah diketahui publik saja,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan jika laporan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi sudah bisa dicabut. “Sebenarnya sudah cukup jelas, pelakunya bukan bharada E, dia hanya diperintahkan oleh beberapa orang yang saat itu ada di situ, kan berarti harusnya laporan pelecehan sudah tidak ada,” terangnya.
“Mungkin laporan pelecehan akan dicabut, di SP3 kan yang dituduh juga udah ditembak mati. Laporan pemeriksaan itu yang mengerikan campur menjijikkan jugalah,”ujar Mahfud MD.