Namun jika muncul gejala, biasanya itu meliputi:
- Masalah ereksi
- Sakit kepala
- Menstruasi tidak teratur atau berhenti
- Penurunan atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks (libido rendah)
- Kelelahan, energi rendah
- Nipple discharge
Setelah diketahui, umumnya dokter akan meminta kita untuk melakukan tes guna memastikan kelenjar pituitari bekerja secara normal.
Bahkan terkadang, tes untuk memantau tekanan tinggi di otak akan dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan retina oleh dokter mata
- Pungsi lumbal (spinal tap)
Untuk empty sella syndrome primer, sebenarnya tidak ada pengobatan yang disarankan jika fungsi hipofisis normal.
Namun, obat-obatan dapat diresepkan untuk mengobati kadar hormon yang abnormal.
Sementara itu, penderita empty sella syndrome sekunder perlu melakukan pengobatan untuk mengganti hormon yang hilang.
Lalu dalam beberapa kasus, diperlukan pembedahan guna memperbaiki sella dan mencegah CSF bocor ke hidung dan sinus.
Selain itu, perlu diketahui bahwa empty sella syndrome primer tidak menyebabkan masalah kesehatan maupun mempengaruhi harapan hidup.
Kendati demikian, empty sella syndrome primer dapat mengakibatkan tingkat prolaktin yang sedikit lebih tinggi dari normal.