"Yang agak sulit ini udara, karena selama pandemi ini maskapai maskapai penerbangan memarkirkan jangka panjang pesawat pesawatnya, ini juga berdampak pada pilot-pilotnya yang juga tidak terbang," kata Alvin.
Ia menambahkan bahwa untuk mengaktifkan lagi pilot dan pesawat ini butuh waktu dan butuh biaya yang tidak sedikit.
"Saya kira ini yang harus menjadi fokus kita menghadapi mudik," tuturnya.
Kabid Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sonny Harry Harmadi menuturkan segala proses pembahasan mudik sudah didiskusikan denga para pakar epidemiolog.
Ia menyebutkan, kebijakan tersebut diambil karena kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 sudah berjalan cukup baik.
"Vaksinasi untuk kelompok usia di atas 12 tahun sudah 74 persen orang Indonesia yang diberikan dosis lengkap. Kita masih mendorong vaksinasi booster terutama untuk kelompok 18 tahun ke atas," ujar Sonny.
Berbeda dengan momen mudik tahun 2021, saat itu baru 3-4 persen penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi.
"Malah 2020 silam belum ada masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 sama sekali," ucap Sonny.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul Ledakan Booster Awali Lonjakan Mudik