Adapun kenaikan harga hanya akan berlaku pada LPG non-subsidi sementara untuk LPG 3 kg subsidi harga masih akan tetap sama.
LPG 3 kg masih dibanderol sesuai dengan Harga Eeran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah setempat,
Penyesuaian harga saat ini dikatakan telah mempertimbangkan terkait kondisi dan juga kemampuan pasar dalam menjangkau LPG non subsidi.
“Harga yang berlaku untuk LPG non Subsidi seperti Bright Gas sekitar 6.7 persen dari total konsumsi LPG nasional per Januari 2022. Untuk LPG 3 kg yang porsinya lebih dari 93 persen tidak mengalami perubahan harga dan tetap mengacu padaa HET,” jelasnya .
Meski mengalami penyesuaian pada Februari 2022, harga LPG non subsidi yang ada pada aplikasi MyPertamina belum diperbarui hingga saat ini.
Saat dikonfirmasi tim GridFame melalui surel resminya, pihak call center Pertamina mengatakan bahwa belum adanya pembaharuan di sistem tersebut.
Namun untuk harga dariLPG non subsidimemang dipastikan naik dengan mengacunya kenaikan patokan haga LPG dunia.
“Kami sampaikan mulai tanggal 27 Februari 2022 Pertamina menyesuaian harga LPG non subsidi seiring dengan kenaikan patokan harga LPG dunia yang meningkat sepanjang tahun 2021,”
“Mengenai pada aplikasi MyPertamina harganya masih sama, hal tersebut terjadi karena sedang dilakukan penyesuaian harga pada sistem,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima tim GridFame.id
Untuk harga terbarunya di Februari 2022, menurut pantauan dari laman resmi Pertamina terdapar daftar harga jual LPG non subsudi terbaru per 27 Februari 2022.
Disebutkan untu wilayah Jawa (Banten, Jakarta, Kabar, Jateng. Jatim, hingga NTB harga LPG 12 kg mencapai Rp187 ribu) sedangkan Bright Gas ukuran 5.5 kg dibanderiol di harga Rp88 ribu)