GridStar.ID- Bagi masyarakat yang belum melakukan vaksin booster, sebaiknya cari tahu dulu yuk.
Vaksin booster ini memiliki efektivitas berbeda-beda loh.
Mulai dari CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, dan Zififax yang telah mendapat izin dari BPOM.
Dari ke-6 jenis vaksin itu, Pemerintah akan menggunakan vaksin Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna sebagai dosis vaksin booster yang akan diberikan triwulan pertama 2022. Lalu, bagaimana efektivitas ketiga vaksin tersebut?
1. Vaksin
Pfizer Dilansir dari Kompas.com, Minggu (13/02), vaksin Pfizer dapat memberikan perlindungan bagi pasien yang terpapar Covid-19 hingga 52,4 persen sejak dosis pertama diberikan.
Namun, angka ini sudah tercapai bahkan 11 hari sebelum perlindungan sesungguhnya dihasilkan dari suntikan pertama.
Artinya, perlindungan sesungguhnya yang bisa didapat dari suntikan pertama vaksin Pfizer memiliki angka yang jauh lebih tinggi.
Angka perlindungan yang mungkin didapatkan sebenarnya berkisar antara 29,5-84,5 persen.
2. Vaksin AstraZeneca
Dosis pertama vaksin AstraZeneca disebut bisa memberi perlindungan dari Covid-19 bergejala setidaknya selama 90 hari pertama sebesar 76 persen.
Sementara untuk pencegahan terjadinya Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit, dosis pertama AstraZeneca ini disebut bisa memberi perlindungan hingga 100 persen. Meskipun jumlahnya kecil.
Angka-angka itu berdasarkan hasil uji klinis tahap 3 vaksin tersebut yang diunggah di The Lancet.
3. Vaksin Moderna
Sejak dosis pertama, vaksin Moderna juga bisa memberi perlindungan hingga 80 persen. Kisarannya ada di angka 43,5-84,5 persen.
Setelah dosis pertama diberikan, perlindungan dari infeksi Covid-19 sudah di angka 69,5 persen.
Angka itu didapatkan penerima, 13 hari sebelum perlindungan sesungguhnya terbentuk.
Baca Juga:Nyeri Otot hingga Demam, Kenali Efek Samping Masing-Masing Vaksin Booster, Apa Saja?
Efektivitas vaksin booster terhadap Omicron
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Minggu (13/02), vaksin booster dinilai efektif melawan gelombang Omicron.
Data dari laporan CDC, Jumat (11/02), vaksin booster berbasis messenger RNA (mRNA) menawarkan tingkat perlindungan tinggi terhadap penyakit parah hingga beberapa bulan setelah penyuntikan vaksin booster.
CDC memeriksa, data dari 93.000 pasien rawat inap dan 241.000 Unit Gawat Darurat di 10 negara bagian selama gelombang Delta dan Omicron.
Data tersebut menunjukkan, selama Omicron efektivitas vaksin booster terhadap pasien rawat inap adalah 91% hingga dua bulan pertama sejak pemberian vaksin booster.
Sementara di bulan keempat dan selanjutnya, efektivitas vaksin booster masih mencapai 78 persen.
Berdasarkan studi tersebut, CDC terus merekomendasikan vaksin booster karena aman dan efektif. Kendati demikian, CDC akan terus memantau efektivitas vaksin COVID-19 guna membantu menginformasikan upaya kesehatan kepada masyarakat di dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Membandingkan Efektivitas Vaksin Booster: Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna"